Di Kota Malang, Kelurahan Tangguh Bencana Berkontribusi Cegah Covid-19

Di Kota Malang, Kelurahan Tangguh Bencana Berkontribusi Cegah Covid-19

Malang, memorandum.co.id - Pandemi Covid-19 di Kota Malang telah ditangani dengan optimal sehingga akhir Oktober ini, kota ini memasuki zona kuning dan diharapkan segera menuju zona hijau. Kondisi ini tak lepas dari peran Kelurahan Tangguh Bencana (KTB) yang tersebar di 40 kelurahan se-Kota Malang. Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Malang Ali Mulyanto menyampaikan, bahwa Kota Malang memiliki 57 kelurahan. “Yang sudah terbentuk menjadi Kelurahan Tangguh Bencana ada 40 kelurahan, lainnya segera didorong secepatnya,” katanya. Menurutnya, KTB ini memiliki peran besar dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Konsep KTB ini membentuk kemandirian masyarakat sehingga memiliki kontribusi besar dalam pencegahan Covid-19. Juga untuk menyosialisasikan dan menggerakkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan sehingga masyarakat sadar 3M ( menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, red),” terang Ali Mulyanto. KTB ini menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan keamanan, ketersediaan lumbung pangan serta meningkatkan guyub rukun masyarakat. “Sehingga ada gotong royong dan meningkatkan kepedulian antar sesama. Ini merupakan sinergi pentahelix, semuaya terlibat dalam menangani permasalahan lingkungan, juga untuk mencegah penyebaran Covid-19,” paparnya. Disebutkan, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, adalah kelurahan terbaik yang mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jatim sebagai juara 1 Kelurahan Tangguh Bencana Kategori Madya tingkat Provinsi Jatim. Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko pun mengaku bangga dengan raihan prestasi tersebut. “Penghargaan ini menjadi bukti bahwa kesadaran masyarakat, pemerintah dan para stakeholder memiliki kesadaran tinggi terkait masalah kebencanaan terutama di masa pandemi Covid-19 ini,” katanya. Sedangkan, Lurah Penanggungan Yuyun Nanik Ekowati menyampaikan KTB ini melibatkan semua elemen masyarakat. “Ini kolaborasi pentahelix dalam mengembangkan Kampung Tangguh Bencana,” tuturnya. (*/ari/fer)

Sumber: