KKN Mahasiswa UBHI PGRI Sosialisasikan Budi Daya Bawang Merah

KKN Mahasiswa UBHI PGRI Sosialisasikan Budi Daya Bawang Merah

Tulungagung, memorandum.co.id - Kuliah Kerja Nyata (KKN) mandiri terintegrasi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung tim 25, mengadakan sosialisasi budi daya bawang merah kepada warga Desa Karanganom, Kecamatan Kauman. Mengambil tema 'Inovasi dan Motivasi Kepada Petani', kegiatan ini menghadirkan narasumber Drs Sukar, yang merupakan Kepala Desa Karanganom. Dan sebagai moderator kegiatan yaitu ketua kelompok tani desa setempat. "Kita mengapresiasi adanya program KKN ini. Sosialisasi budi daya bawang merah kepada para petani digelar pada 22 Oktober lalu," ujarnya, Minggu (25/10/2020). Melalui kegiatan ini, Sukar mengajak para petani di desanya, di era sekarang supaya mempunyai inovasi bidang pertanian. "Jadi tidak hanya menggantungkan tanam padi, sebaiknya juga tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Seperti bawang merah, cabai, melon, semangka dan tanaman lain yang cocok sesuai struktur tanahnya," terang Sukar. Kemudian Sukar berharap adanya sosialisasi ini bisa menambah ilmu bagi warga petani. "Khusus untuk adik-adik mahasiswa UBHI PGRI, setelah selesai tugas KKN semoga kelak ilmu yang didapat bisa menjadi bekal ketika terjun di masyarakat. Kami selaku pemerintah desa menyampaikan terima kasih kepada ibu Ayu Rizky Septiana MPd, selaku dosen pembimbing lapangan, atas sinergisitasnya dengan program KKN di desa kami, sekaligus kegiatan dimaksud agar menjadi bahan evaluasi dalam program KKN selanjutnya," tandas Sukar. Sementara itu, Nanda Fitri Nur Rohmah, salah satu mahasiswa UBHI PGRI peserta KKN mengatakan sosialisasi pelatihan menanam bawang adalah untuk merintis kampung wisata bawang. "Karena pandemi Covid-19, kita ambil (lokasi KKN) desa yang tidak jauh dari rumah. Dan Desa Karanganom, yang paling tepat. Di lain itu alamnya terbilang asri, dan pemerintah desanya sangat welcome menerima kami," ungkap Nanda. Menurutnya, narasumber yang dihadirkan cukup bagus dan berpengalaman. Cara penyampaiannya mudah dipahami. Dan untuk teori sudah sangat jelas, tinggal praktiknya merupakan tantangan untuk mengajak masyarakat. "Alhamdulilah yang kami undang 90 persen hadir ikut sosialisasi," jelasnya. Nanda menambahkan, selain teori pihaknya juga ada latihan praktik menanam di lokasi yang disediakan. Sehingga bisa mengetahui langsung dan mempraktekkan menanam bawang merah. Sekalian juga terhadap permasalahanya serta solusinya. "Bagi mahasiswa sendiri, pengalaman ini sangat memiliki manfaat. Karena walaupun arahnya kuliah di keguruan, di samping sebagai profesi guru, aternatif lain kami juga bisa bertani, sekaligus bisa menambah wawasan," ucap Nanda. Pihaknya juga berterima kasih kepada pemerintah desa dan masyarakat Karanganom, karena telah mendukung program KKN yang hampir 1 bulan itu. "Alhamdulilah semua program kami lancar dan mendapat support luar biasa dari masyarakat, utamanya pak Kades. Semoga sosialisasi yang kami adakan bermanfaat bagi petani di Desa Karanganom, sekaligus bagi teman-teman yang ikut KKN, sehingga ilmu yang kita dapat dari Desa Karanganom, bisa kami gunakan untuk terjun di lapangan saat sudah lulus kuliah nanti," pungkas Nanda. (kin/mad/fer)

Sumber: