PDAM Giri Tirta Pantau Flushing SPAM Umbulan

PDAM Giri Tirta Pantau Flushing SPAM Umbulan

Gresik, Memorandum.co.id - Sekitar empat hari terakhir masyarakat Gresik mengeluhkan air keruh. Menindaklanjuti keluhan tersebut, Direktur Utama PDAM Giri Tirta Siti Aminatus Zariyah bersama beberapa jajaran mendatangi area reservoir Umbulan PT Meta Adhya Tirta Umbulan yang bekerja sama dengan PT Air Bersih (PTAB) Jawa Timur. Dengan maksud komplain dan menyampaikan keluhan pelanggan terhadap kondisi air beberapa hari ini. Serta untuk memantau apa yang menyebabkan air yang sebelumnya jernih menjadi keruh beberapa hari ini. "Pada awal bulan Juli, kita nikmati air baku dari PTAB Jatim sangat bersih dan sejuk seperti air pegunungan. Karena memang air pegunungan yang berasal dari sumber Umbulan, Pasuruan," terang Risa, sapaan akrabnya, Jumat (23/10). Akan tetapi, imbuhnya, beberapa hari belakangan sekitar empat hari terakhir airnya berwarna keruh seperti kopi susu. Hal itu membuat pelanggan PDAM Giri Tirta komplain. Diterangkan, PDAM Giri Tirta melakukan kerjasama pembelian air baku dari sumber Umbulan sebanyak 1.000 liter perdetik dari PTAB Jatim yang disalurkan oleh PT Meta Adhya Tirta Umbulan. Pada tahap I, PDAM Giri Tirta memasok 300 liter perdetik. Untuk tahap ke II tahun 2021, akan ditingkatkan menjadi 600 liter per detik. Dan tahun selanjutnya ditargetkan menjadi 1.000 liter perdetik. "Kerja sama pembelian air baku dengan kapasitas 1.000 liter perdetik ini untuk peningkatan pelayanan pelanggan di perkotaan, sebanyak 35 ribu pelanggan," tuturnya. Nah rencananya, pihak PDAM Giri Tirta akan membangun jaringan untuk persiapan peningkatan debit air dari 300 liter perdetik menjadi 600 liter perdetik. Penataan jaringan akan dimulai dari jalan Mayjen Sungkono. "Kita juga merencanakan membuat air minum dalam kemasan (AMDK) dari sumber ini," tutupnya. Menanggapi komplain dari PDAM Giri Tirta, Manager Marketing PT Meta Adhya Tirta Umbulan M. Anwar mengakui bahwa ada permasalahan yang tidak diprediksi sebelumnya. Sebab, kurun waktu Maret-April pihaknya telah melakukan flushing atau pembersihan jaringan pipa sebelum mendistribusikan air ke wilayah Sidoarjo, Surabaya dan Gresik. "Kita perkirakan sudah jernih. Dan kita percaya diri saja untuk mengirim air baku. Akan tetapi, pekan lalu ketika kirim ke area Surabaya mendadak ada endapan," tuturnya. Mengetahui hal tersebut, pihaknya mengambil langkah untuk melakukan flushing di semua jaringan. Tercatat ada sembilan titik yang dilakukan flushing dan sebanyak 1500 liter air perdetik yang dibuang. "Hari ini kadarnya sudah 27 NTU (Nephelometrix Turbidity Unit). Kita prediksi selama dua kali 24 jam kadarnya sudah di angka 5 NTU sehingga bisa didistribusikan kembali," imbuhnya. Ia pun menjelaskan, kejadian serupa terjadi juga di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Namun karena Gresik berada di posisi paling hilir, sehingga membutuhkan waktu lebih lama. Atas kejadian ini, pihaknya pun menyampaikan permohonan maaf terhadap para pelanggan karena ketidaknyamanannya selama beberapa hari terakhir. Ke depan, pihaknya memastikan kejadian serupa tidak akan terulang. "Setiap dua Minggu sekali kita lakukan kontrol maintenance," tutupnya. Sementara itu, terkait kompensasi bagi pelanggan ditanggapi oleh perwakilan dari PTAB Jatim Ibrahim Sahara. Ia menyebut pihaknya belum membuat keputusan. "Masih dibicarakan dalam rapat redaksi. Ini kan ranahnya redaksi. Sembari menunggu data dari PDAM Giri Tirta," pungkasnya.(and/har/gus)

Sumber: