Pandemi Buka Peluang Investasi, Nasabah BPF Malang Naik

Pandemi Buka Peluang Investasi, Nasabah BPF Malang Naik

Malang, Memorandum.co.id - Masa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan para investor melakukan investasi tertentu. Di tengah guncangan ekonomi, industri perdagangan berjangka komoditi masih bertahan dan transaksinya cenderung meningkat. Ini tersampaikan dalam event 'Investment Outlook' yang digelar PT Bestprofit Futures Malang bersama PT Bursa Berjangka Jakarta, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dan Universitas Muhammadiyah Malang. Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi mengatakan sejak awal tahun 2020 wabah Covid-19 berdampak pada perekonomian dan hampir semua sektor ekonomi mengalami penurunan. "Namun ada sebuah fenomena yang menarik di industri perdagangan berjangka komoditi, saat masa pendemi ini justru terjadi kenaikan transaksi," katanya. Data PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) yang berperan sebagai Lembaga Kliring Penyelesaian dan Penjaminan Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi di BBJ menunjukkan sampai kuartal III 2020 terjadi pertumbuhan transaksi sebesar 25,43 persen, dari 992.187 lot di Kuartal III 2019 menjadi 1.244.491 Lot di Kuartal III 2020. Selain itu, dari Pasar Fisik Komoditas menunjukkan trend kenaikan positif. Data transaksi Pasar Fisik Komoditas Timah Murni Batangan di Bursa Berjangka Jakarta sampai dengan Kuartal III tahun 2020, terjadi total transaksi sebanyak 9.850 Lot dalam 49.296 Ton, dengan Transaction Value sebesar USD 813.986.011. Ini membuktikan industri perdagangan berjangka komoditi cukup bertahan terhadap guncangan ekonomi, baik lokal maupun global. "Kami optimis, kedepan industri perdagangan berjangka komoditi akan terus berkembang. Tantangannya adalah bagaimana para pelaku melakukan edukasi yang benar kepada masyarakat tentang investasi di PBK," jelasnya. Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang mengatakan dalam keadaan ekonomi bergejolak ini secara global masih berpeluang melakukan investasi untuk mendapatkan keuntungan dengan menggunakan moment dan instrumen yang tepat. "Seperti berinvestasi dalam instrumen perdagangan berjangka. Misalnya, dalam kontrak emas loco London, kontrak berjangka kopi, dan lain-lain," ujarnya. Sementara itu, pimpinan cabang BPF Malang Andri menyampaikan kinerja BPFMalang pada kuartal III cukup baik. "Menutup kuartal III tahun ini, BPF Malang mencatat pertumbuhan volume transaksi sebesar 75.663 lot, naik 107,59% dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama," terangnya. Sedangkan, jumlah nasabah baru pada Januari - September 2020 ini BPF Malang memiliki 187 nasabah baru atau meningkat 49,60% dari kuartal III tahun lalu. Andri mengatakan peningkatan kinerja selama pandemi karena animo masyarakat terhadap investasi perdagangan berjangka mulai bergairah. “Kami berharap bahwa semakin banyak masyarakat yang melirik investasi di perdagangan berjangka sebagai alternatif investasi pilihan yang menjanjikan,” harap Andri. (*/ari/gus)

Sumber: