Aremania Serukan Damai
Malang, Memorandum.co.id - Perwakilan Aremania, Sam Andik Koreng menyampaikan, bahwa untuk berorasi dan menyampaikan aspirasi, tidak dilarang. Namun, ia mengingatkan, agar hal itu dilakukan dengan santun dan tidak anarkhis. Hal itu disampaikan usai melakukan pertemuan dengan perwakilan Korwil Aremania. Selanjutnya, mereka membuat pernyataan kedamaian. "Mau berorasi, silakan saja. Asal jangan anarkhis. Karena Aremania cintai damai," tegasnya, diikuti teman teman berbagai korwil Aremania, Senin (19/10) Beberapa korwil yang hadir, Ricky korwil Kampung Biru, Alip korwil Jodipaness Andik Koreng korwil Fanatik, Surya korwil Kampung Tridi, Fandi korwil Mergosono, Ari Korwil Arjosari After Fly, Ucok Korwil After Fly, Yudo korwil King Jowas, Iin korwil Dinoyo, Amat korwil Klayatan, P No korwil palem (Dirijen Aremania), Yudi korwil Arpas, Jules Yuli korwil Sumpil (Dirijen Aremania), Ahmad Ghozali (Korwil Klayatan). Pada saat pertemuan, dilakukan foto bersama para Korwil dan dibuatkan backdrop besar. Isinya imbauan ala aremania dan dipasang di depan SMA 4 (Seputaran Tugu). Sebagai psywar serta blow up di medsos. Mereka berharap tidak ada lagi kelompok Aremania yang turun hadir ikut aksi. "Usai pertemuan, memasang bendera Aremania raksasa di sekitar perempatan Rajabali dan Balaikota," terang Kasubbag Humas Polresta Malang Kota, Iptu Ni Made Seruni Marhaeni, dikonfirmasi Memorandum. Pemasangan bendera itu menurut para korwil Aremania, untuk meninggalkan jejak dan sebagai bentuk psywar. Pada saat aksi, para tokoh korwil tersebut akan bergabung dengan pengamanan di teras kantor DPRD. (edr/gus)
Sumber: