Berharap Menjadi Corong Masyarakat

Berharap Menjadi Corong Masyarakat

SURABAYA - Bagi Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto, Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum menjadi komsumsi bacaannya. Setiap hari selalu tersedia di meja kerjanya. "Kalau ditanya Memorandum, anda lihat sendiri di meja kerja saya, setiap hari selalu ada. Saya selalu membaca koran Memorandum," aku Antonius. Lulusan Akpol 2000 ini menilai, Memorandum selalu kritis dan sangat obyektif terhadap penulisan berita. Selalu mengedepankan pemberitaan cover both said dan berimbang. "Saya bilang kritis, namun ada yang bilang tidak. Yang kritis ketika wartawan Memorandum menanyakan kepada narasumber yang merasa terdesak. Narasumber bilang wah..ini terlalu kritis," jelas mantan Kapolsek Sukmajaya Polresta Depok ini. "Namun bagi saya Memorandum adalah koran yang obyektif," ucap Agus yang sudah enam bulan menjabat Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak. Selama ini, kata Agus, Memorandum selalu melakukan klarifikasi sebelum memuat sebuah berita. Tidak cukup mendengar isu lantas memuatnya sebagai isu berita. Mantan Kanit V Jatanras Ditrekrimum Polda Metro Jaya ini mengapresiasi Memorandum yang selama ini sudah menunjukkan kaidah pemberitaan sesuai kode etik jurnalistik. Berimbang dari sisi dua narasumber yang berseberangan. Dari 20 halaman Memorandum, Agus senantiasa lebih mengikuti berita kriminalitas. Bukan karena jabatannya sebagai kapolres, namun karena ia selalu mengikuti pengungkapan kejahatan, upaya pencegahan serta kegiatan kepolisian. Menurut dia semua itu bisa menjadi edukasi bagi masyarakat. Agus menilai dari 10 pembaca Memorandum, minimal 7-8 orang membaca berita kriminalitas dan mengetahui modus operandi kejahatan serta unsur pidananya. Dengan begitu masyarakat agar berpikir berulang kali jika akan melakukan kejahatan. Agus melihat kedekatan Memorandum pejabat forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) sebagai sebuah sinergi. Dalam kerja jurnalistiknya, kata Agus, Memorandum juga jauh dari berita-berita hoax. Memorandum selalu mendasarkan muatan beritanya sesuai dengan kode etik jurnalistik. Tentunya hal ini sesuai dengan semangat Polres Pelabuhan Tanjung Perak yang selama sudah dua bulan ini mengampayekan antihoax. “Terakhir, kami menggelar deklarasi antihoax bersama awak media. Tolong ini dipertahankan,” pesan Agus. “Saya berharap kinerja yang baik ini tetap dipertahankan Memorandum. Kalau bisa ada kolom khusus yang menampung aspirasi (saran) dari masyarakat. Karena terkadang warga ingin menyalurkan inspirasi. Namun terkadang pimpinan sebuah instansi sibuk karena padatnya aktivitas. Nah di sini Memorandum berperan dengan menjadi penghubung, menanyakan ke pimpinan instansi tersebut. Jadi seperti model cangkrukan warga, untuk lebih mendekatkan kepada warga,” saran Agus. Agus percaya masyarakat berharap Memorandum bisa menjadi media (corong) untuk instansi manapun. Baik instansi Polri, pemerintahan, dan sebagainya. Dengan begitu Memorandum akan lebih dicintai masyarakat. "Saya terus mendoakan Memorandum menjadi yang terdepan dalam pemberitaan. Dan jika nanti ada kolom khusus yang menampung aspirasi pembaca, maka Memorandum akan menjadi corong warga," tutup Agus. (rio/fur)  

Sumber: