Pikun Jangan
Oleh: Ali Murtadlo ..... Pikun jangan Jangan pikun Pikun jangan Jangan maklum dengan pikun Kemarin Hari Alzheimer Sedunia. Anda mungkin dikirimi lagu di atas. Yang bintang tamunya para pini sepuh yang masih lincah. Prof Emil Salim yang sudah 90 tahun tapi masih sehat fisik dan pikirannya. Masih tampil di Mata Najwa. Masih disesat-sesatkan oleh Arteria Dahlan yang lantas dihujani kecaman itu. Ada Widyawati, Neli (nenek lincah) 70 tahun yang masih cantik, ceria, dan sering berbagi ilmu bagaimana merawat tubuh dan happy pada usia senja. Masih ada contoh hebat lainnya. Dr Mahathir Muhammad, tokoh Malaysia ini, pada usia 90 tahun masih terpilih menjadi perdana menteri Negeri Jiran. Menjadi pemimpin negara tertua sedunia. Fisik masih kuat, otak masih sempurna. Tak ada tanda-tanda demensia, pikun, maupun Alzheimer. Alzheimer adalah penyakit pada otak yang merusak intelegensia dan memori. Ini tergolong penyakit degeneratif dan progresif yang tidak dapat sembuh, hanya bisa diperlambat. Penyebabnya, tumpukan protein beta-amyloid (plaque) di otak yang menghalangi sinyal saraf dan merusak sel saraf. Alzheimer adalah salah satu tipe dari demensia. Demensia adalah payung besarnya. Selain Alzheimer, di bawah demensia masih ada penyakit lainnya seperti creutzfeldt-Jakob, demensia vaskuler dan sebagainya. Alzheimer yang terkenal karena menimpa mendiang Presiden Ronald Reagan dan baru-baru ini menyebabkan kematian ayah Bill Gates mempunyai gejala tidak hanya sekedar gangguan memori, penurunan kemampuan berpikir, kesulitan berkomunikasi, tapi juga menunjukkan sikap acuh tak acuh, depresi, kebingungan, perubahan perilaku, dan disorientasi. Pada kondisi yang parah Alzheimer menyebabkan kesulitan menelan, berjalan, dan berbicara. Bagaimana mencegahnya? Nina Hertiwi Putri, menulis untuk SehatQ. 1. Olahraga teratur. Diyakini bisa mengurangi resiko Azheimer mencapai 50 persen. Olahraga membuat peningkatan aliran darah dan oksigen ke otak. Bagi yang sudah terkena juga direkeombdasikan rajin olahraga untuk mengurangi gangguan kognitif lebih lanjut. 2. Tetap bersosialisasi. Kalau olahraga untuk fisik, bersosialisasi untuk kesehatan mental. Interaksi sosial dapat memicu stimulasi memperrat koneksi antara sel-sel otak. 3. Pola makan sehat. Berfungsi untuk mengurangi peradangan dan melindungi otak. dianjurkan untuk makan sayur, buah segar, gandum utuh, minyak zaitun, kacang-kacangan dan ikan. Hindari alkohol dan daging merah. 4. Stimulasi mental. Pelajari hal baru, tetap aktif asah otak, menghafal ayat-ayat kitab suci, belajar bahasa asing, rajin baca buku sangat bermanfaat untuk mencegah alzheimer. 5. Tidur cukup. Tidur 6-8 jam akan menghasilkan beta-amyloid, sejenis protein untuk pembentukan memori. 6. Kurangi stres. Stres yang terus-menerus akan menyebabkan kerusakan di otak: penyusutan area memori, terhambatnya pertumbuhan sel yang berakibat meningkatkan risiko terkena Alzheimer. Caranya: zikir, tahajud, yoga, meditasi. Stres hilang, endorfin (hormon bahagia) datang. Tak usah nunggu besok atau lusa. Kita bisa mencegahnya sekarang juga. Salam sehat bebas Alzheimer. Ali Murtadlo, Kabar Gembira Indonesia (KGI)
Sumber: