Pekerja Proyek Nyabu untuk Penambah Stamina

Pekerja Proyek Nyabu untuk Penambah Stamina

Surabaya, memorandum.co.id - Berdalih menambah stamina saat bekerja di proyek, Edi Santoso, warga Jalan Siwalankerto yang kos di Jalan Kutisari Selatan XV, mengonsumsi sabu. Sayangnya, tindakan pria berusia 37 tahun itu terendus anggota Reskrim Polsek Tenggilis Mejoyo dan dibekuk di belakang gudang balai RW dekat rumahnya. Edi mendapatkan sabu dari Muafi, pengedar asal Jalan Siwalankerto yang saat ini buron. Selain membeli seharga Rp 150 ribu per poketnya, kadang Edi juga menikmati kristal putih tersebut secara gratis setelah mengantarkan sabu kepada pembeli sesuai perintah Muafi. Dari informasi dihimpun, penangkapan terhadap tersangka bermula saat anggota Reskrim Polsek Tenggilis Mejoyo mendapat informasi dari masyarakat tentang adanya pelaku pengguna sekaligus kurir narkoba di Jalan Siwalankerto. Berbekal informasi itu, petugas menyelidiki di lokasi. Ternyata benar didapati dua orang (Edi dan Muafi) asyik pesta sabu. Sayangnya, Muafi menyadari kedatangan petugas langsung kabur. "Jadi Muafi ini sepertinya tahu kedatangan petugas sehingga kabur dengan motor. Sementara Edi tertinggal dan langsung diamankan anggota," kata Kapolsek Tenggilis Mejoyo Kompol Kristiyan Beorbel Martino, Jumat (18/9/2020). Selanjutnya anggota melakukan penggeledahan dan pemeriksaan di lokasi hingga mendapati empat poket ss siap edar dan satu poket sisa pakai dengan berat total 2,84 gram. "Jadi ada empat poket sabu siap edar yang disimpan dalam plastik hijau. Serta satu poket sabu sisa pakai keduanya. Tersangka ini merupakan kurir yang tidak dibayar oleh Muafi melainkan diajak menggunakan sabu secara bersama," tutur alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2006 itu. Sementara itu, di hadapan petugas, Edi mengaku mengonsumsi sabu untuk menambah staminanya saat bekerja. Barang haram ini ia gunakan kali pertama saat ditawari oleh Muafi secara gratis. "Katanya Muafi ini obat tambahan stamina saat kerja. Tapi setelah saya gunakan, akhirnya ketagihan dan ingin memakainya lagi. Saya tidak pernah dibayar saat jadi kurir," aku bapak satu anak ini. (iah/fer)

Sumber: