Jalan Tembus Gedangan – Sumbernanas Batal Dikerjakan

Jalan Tembus Gedangan – Sumbernanas Batal Dikerjakan

Malang, Memorandum.co.id - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang banyak menunda pengerjaan infrastruktur jalan. Pasalnya, anggaran yang bakal teralokasi disedot untuk penanganan Covid-19. Tidak kurang dari 60% anggaran DPUBM pada tahun 2020 ditarik, untuk penanganan Covid-19 dan hal itu tidak hanya dirasakan sendiri tetapi hampir seluruh OPD merasakan hal itu. "Ada beberapa rencana pengerjaan yang harus ditunda," terang Kadis PUBM Kab Malang Romdhoni, Senin (14/9/2020). Memang kalau dilihat dari sisi efektif hampir semua jalan yang ditunda pengerjaannya, memiliki efektifitas cukup tinggi seperti jalan yang ada di Kecamatan Gedangan. Dimana jalan yang rencananya ada di Desa Gedangan dengan Dsn Sumbernanas akan mengurangi jarak tempuh sekitar 1,5 km, karena jalan yang bakal dibangun itu merupakan baypass hanya berjarak 500 mtr. Disamping itu jalan itu akan mempermudah akses kegiatan masyarakat, pasalnya jalan itu akan berada di sebelah SDN dan lapangan desa. Lebih penting lagi rencana jalan baru itu resiko longsornya lebih kecil, karena jarak dari tebing yang ada cukup jauh. "Kalau jalan yang sekarang ini sering longsor, biaya perawatannya cukup tinggi karena harus bamgun tembok penahan tanah," kata Romdhoni. Bahkan tidak hanya jalan yang ada di Gedangan saja, masih ada beberapa jalan lain yang memiliki efektifitas tinggi tertunda. Diantaranya pelebaran jalan yang ada di Ringinanom - Gubukklakah sepanjang 6 km, penanganan koridor barat wilayah Donomulyo serta pelebaran jalan Pagak - Kepanjen. Romdhoni menjelaskan kalau untuk pelebaran jalan Srigonco - Balekambang sampai saat ini belum bisa sitangani meskipun program itu sudah sejak tahun 2017 lalu. "Masalahnya masih ada 2 orang warga pemilih lahan yang terkena trase jalan tidak mau menjual," urainya. Sedangkan untuk penyelesaian jembatan penghubung yang ada di Jurang Klampok, tidak bisa terselesaikan pada tahun ini karena anggaran yang bakal teralokasi cukup tinggi. Disamping menunggu bantuan dari pemerintah pusat juga, anggaran yang teralokasi juga masuk pada anggaran untuk penanganan covid 19. "Karena untuk pemasangan rangka baja sepanjang 60 meter itu anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 45 milyar," tegas Romdhoni. (kid/gus)

Sumber: