Dongkrak Ekonomi Warga, Pemkot Surabaya Gelar Bazar Online

Dongkrak Ekonomi Warga, Pemkot Surabaya Gelar Bazar Online

Surabaya, memorandum.co. id - Bazar Urban Farming, Pahlawan Ekonomi, Pejuang Muda dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) digelar online, Sabtu (29/8). Acara ini diikuti oleh sekitar 300 calon pembeli. Bazaar online ini memasarkan produk pertanian hingga hasil ikan segar dari para nelayan, termasuk pula jenis makanan dari hasil olahan. Bahkan, satu per satu pelaku usaha itu diberi kesempatan untuk memaparkan produk masing-masing beserta keunggulannya. Aliwati Ashari, warga Kelurahan Kebraon, Kecamatan Karang Pilang dengan lincahnya memaparkan produk-produk yang dijualnya. Di antaranya aneka sayur-sayuran hidroponik. Kemudian, Kelompok Nelayan ibu-ibu yang berasal dari Kecamatan Bulak Kenjeran juga tak kalah lincahnya dalam memasarkan dagangannya itu. “Bapak-Ibu ini kami menjual kripik baby crab Rp 10 ribu per pack, teripang Rp 35 ribu. Monggo bapak-ibu yang minat bisa hubungi saya Ibu Sutatik. Jangan lupa kontak saya di nomor 083856217356,” papar Sutatik. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pun mendengarkan secara seksama pemaparan produk dari para pelaku usaha itu lewat video conference. Tak jarang dia pun meminta jajarannya untuk mengambil foto produk-produk yang telah dipaparkan itu. Melihat antusiasme para pedagang yang berjualan secara virtual itu, Risma mengapresiasi hal-hal baru yang dilakukan pedagang. Menurutnya, di masa pandemi Covid-19 warga dituntut untuk berpikir cerdas dan kreatif. Sebab, jika biasa-bisa saja maka akan tertinggal dengan yang lain. "Jadi, memang kita harus banyak belajar bahwa kita harus bisa semuanya dan berpikir untuk melangkah ke depan, bukan hanya hari ini," tegas Risma. Di samping itu, ia juga meminta kepada para pedagang, petani, nelayan serta Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda untuk tidak pernah puas dan tidak pernah berhenti untuk berinovasi. Menurutnya, dalam usaha harus selalu kurang, karena kalau sudah merasa cukup, berarti sudah menjadi orang sombong. Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh Pahlawan Ekonomi, Pejuang Muda, nelayan, dan petani untuk terus berkreasi tanpa henti. Bahkan, ia juga meminta mereka untuk terus berpikir dan berpikir untuk menciptakan inovasi. (udi)

Sumber: