Pemkot Surabaya Siapkan Formula Baru Pentas Seni
Surabaya, memorandum.co.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan formula baru agar pekerja seni tetap bisa berkarya di tengah pandemi Covid-19. Formula yang disiapkan ini dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan ketat serta tidak menimbulkan kerumunan. “Dari hasil analisa kajian dan masukan dari Persakmi bahwa untuk tampilan seni di tempat terbuka, di ruang terbuka ini memiliki peluang yang cukup besar di dalam penyebaran dan penularan covid-19. Sehingga dari sarannya, untuk tidak dilakukan saat ini,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti. Antiek menyatakan, pihaknya tetap berkomitmen ingin memberikan ruang gerak bagi seniman, budayawan, atau pekerja seni untuk bisa tetap berkarya dan berkreasi. Tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Saat ini, Disbudpar Surabaya sedang menyiapkan formula baru bagaimana konsep pentas seni ke depannya. Bahkan dalam waktu dekat, pihaknya bakal menggelar rapat bersama seniman, budayawan, serta media. Ini dilakukan untuk mendapat masukan-masukan dari berbagai pihak sebelum konsep itu diterapkan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan nantinya Disbudpar bakal menggandeng media maupun industri pariwisata untuk bisa berkolaborasi bersama memberikan ruang gerak yang lebih bagi para seniman dan budayawan. Untuk itu, saat ini pihaknya tengah menyiapkan dua pola, yakni interaktif dan non-interaktif. “Interaktif itu bisa melalui misalnya zoom, streaming dalam bentuk misalnya lewat Instagram dan Youtube. Sedangkan non-interaktif itu bisa melalui tapping (siaran) di media televisi,” terangnya. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Surabaya, Irvan Widyanto menyatakan, pekerja seni di Surabaya tetap bisa tampil namun dengan mengedepankan protokol kesehatan ketat. Selain itu, dalam pertunjukan nanti, pastinya tidak menimbulkan kerumunan dengan cara-cara format yang anti-mainstream. “Yang penting seniman tampil. Dan kemudian format tontonannya pun bisa diseleksi hanya ada beberapa orang, kemudian dikedepankan melalui daring. Yang penting kemasannya harus bisa menarik,” kata Irvan. Irvan memastikan, dalam waktu dekat formula itu akan segera direalisasikan. Namun, yang pasti bahwa selama ini Pemkot Surabaya terus berupaya agar bagaimana pekerja seni di Kota Pahlawan tetap bisa berkarya meski di tengah pandemi Covid-19. Sehingga pertunjukan yang digelar nantinya tidak harus di Sentra Wisata Kuliner (SWK) ataupun taman.(udi)
Sumber: