Kendaraan Operasional TNI Bagian KRI Hasanuddin Terimbas Ledakan di Pelabuhan Beirut

Kendaraan Operasional TNI Bagian KRI Hasanuddin Terimbas Ledakan di Pelabuhan Beirut

Beirut, memorandum.co.id - Dua kendaraan operasional TNI turut menjadi korban ledakan dahsyat yang terjadi di Port of Beirut, Lebanon. Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Jenderal TNI Victor Hasudungan Simatupang melaporkan, ada dua kendaraan operasional milik TNI yang turut terkena imbas ledakan. Victor menjelaskan dua kendaraan tersebut terkena dampak ledakan saat tengah diparkir di Pelabuhan Beirut. "Hanya kemungkinan untuk kerugian, dua unit kendaraan operasional yang sedang diparkirkan di Pelabuhan Beirut," ujar Victor saat dikonfirmasi, Rabu (5/8/2020). Victor menjelaskan, dua kendaraan operasional tersebut merupakan bagian dari KRI Hasanuddin yang tergabung dalam Maritime Task Force (MTF) United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL). Saat peristiwa ledakan itu terjadi, kapal perang milik TNI tersebut tengah bersandar di Pelabuhan Meraih, Turki. "KRI Hasanuddin yang tergabung dalam MTF UNIFIL sedang sandar di Mersin, Turki," katanya. Diketahui, sebanyak 73 orang tewas dan ribuan lainnya terluka ketika dua ledakan besar mengguncang Beirut, ibu kota Lebanon. Ledakan yang berlokasi di kawasan pelabuhan itu mengguncangkan seluruh ibu kota Lebanon, mengguncang bangunan, dan menebarkan kepanikan di antara warganya. Kepulan asap berwarna oranye membubung ke langit setelah ledakan kedua terjadi. Diikuti gelombang kejut mirip tornado yang menyapu Beirut. Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan, sebanyak 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian disinyalir menjaid penyebab insiden. Pupuk itu, kata PM Diab, disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut.(kcm/ziz)

Sumber: