Balik ke Ponpes Hidayatullah, Santri Bakal Jalani Rapid Test

Balik ke Ponpes Hidayatullah, Santri Bakal Jalani Rapid Test

Surabaya, memorandum.co.id - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menerima kunjungan pengurus Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Kamis (30/7). Mereka diskusi tentang rencana kembalinya santri ke pondok pesantren di kawasan Keputih ini. Risma meminta kepada mereka untuk melakukan rapid test terlebih dahulu. Baik santri yang baru datang ke pondok, semua guru atau ustadnya, petugas kebersihan dan keamanan, serta orang-orang yang beraktifitas di pondok pesantren itu, terutama yang keluar-masuk pondok pesantren. “Kami sediakan gratis nanti. Bahkan kalau perlu, orang tua santri yang mengantar ke pondok juga harus dites,” kata Risma dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, jika nanti ditemukan ada yang reaktif ketika dirapid tes, maka akan dites swab dan akan diisolasi dulu sembari menunggu hasil tes swabnya. Kemudian, jika santri itu sudah negatif atau sudah sembuh, maka akan dikembalikan lagi ke pondok pesantren. Risma juga meminta mereka untuk memperketat protokol kesehatannya, baik jalan masuk dan keluarnya santri, penyediaan fasilitas cuci tangan, bilik sterilisasi, serta kamar mandinya harus selalu bersih dan steril. Bahkan, Wali Kota Risma siap membantu mereka wastafel dan bilik sterilisasi. “Insyallah nanti akan kami bantu lagi,” tegasnya. Ketua Badan Pengurus Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Syamsuddin mengatakan, pondok pesantren ini santrinya sangat banyak, sekitar 2.250 orang. Makanya, ia menilai perlu untuk meminta saran dan masukan serta bantuan dari Wali Kota Risma karena para santri itu akan segera kembali ke pondok. “Jadi, kami meminta dukungan dari Bu Wali terkait santri yang boarding atau yang mondok ini, karena mereka itu terdiri dari SMP dan SMA serta mahasiswa,” kata Syamsuddin. Ia bersama pengurus pondok lainnya akhirnya bisa bernafas lega setelah Wali Kota Risma menyetujui dan mengizinkan mereka untuk mengaktifkan kembali pondoknya. Bahkan, Risma juga sudah siap untuk memberikan fasilitas rapid test kepada semuanya, sehingga mereka semakin senang dan bersyukur. Berdasarkan diskusi dengan Wali Kota Risma, maka rapid test akan dilakukan pada saat kembalinya para santri yang dilakukan secara bertahap. Tahap pertama santri itu akan kembali pada 2 Agustus 2020, tahap kedua pada tanggal 3 Agustus, dan tahap ketiga pada tanggal 16 Agustus. “Pada tanggal 2 itu kemungkinan akan diikuti oleh sekitar 300 orang yang terdiri dari santri, semua guru dan pengurus pesantren, serta orang-orang yang beraktivitas di pesantren. Kemudian tanggal 3 mungkin akan diikuti oleh 150 orang dan tanggal 16 mungkin 100 orang. Jadi, ini bertahap kembalinya ke pondok," urai dia. (udi)

Sumber: