GP Ansor Tuban Kecam Pernyataan Prabowo

GP Ansor Tuban Kecam Pernyataan Prabowo

TUBAN - Pernyataan Prabowo Subianto soal pemindahan Kedubes Australia ke Jerussalem, memantik kemarahan tidak hanya sejumlah kalangan, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Tuban turut mengecam keras. Dalam pernyataannya Gus Syafiq selaku Ketua GP Anshor Kabupaten Tuban menyatakan, bila apa yang disampaikan calon Presiden nomor urut 02 itu sangat menyakiti umat Islam sedunia. Untuk itu Prabowo segera minta maaf agar tidak memicu kegaduhan. "Pernyataan itu sangat tidak pantas diucapkan Prabowo yang merupakan calon presiden di negara mayoritas warganya adalah muslim," ungkap Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Tuban, Safiq Sauqi, (29/11). Dijelaskan, pernyataan Prabowo bukan saja melukai umat Islam sedunia, akan tetapi juga memantik kemarahan umat Islam di tanah air khususnya. "Tidak seharusnya Prabowo sebagai Capres mengeluarkan pernyataan yang dapat menyakiti umat Islam, dan itu sangat tidak pantas serta tidak mencerminkan calon pimpinan negara yang bijak, sebagai capres mestinya memahami posisi dan kedaulatan dari masing-masing negara. oleh karena itu mestinya tidak bisa berucap seenaknya," ucap Gus Syafiq geram Lebih lanjut ia menjelaskan, bila ada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, sangat menghargai kedaulatan masing-masing negara dan menghapus penjajahan di atas dunia. "Prabowo tidak memahami perjuangan rakyat Palestina sebagai negara untuk merdeka," tegasnya. Bahwa umat Islam Indonesia selama ini sangat mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina untuk memperoleh kemerdekaannya secara mutlak. "Kami Ansor Kab. Tuban mengecam dengan sikap Prabowo yang seolah-olah tidak mengerti sejarah, tidak paham konstitusi, dan bertentangan dengan sikap mayoritas warga Indonesia,” imbuhnya. Sebelumnya, capres Prabowo Subianto sempat berbicara terkait dengan wacana pemindahan kedutaan besar Australia di Israel ke Yerusalem. Prabowo mengaku menghormati kedaulatan Australia sebagai negara terkait dengan hal itu. Pernyataan tersebut tercetus setelah Prabowo berpidato di Indonesia Economic Forum 2018 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (21/11) lalu. Saat itu Prabowo menjawab pertanyaan wartawan asing soal sikapnya mengenai rencana pemindahan Kedubes Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem. "Untuk pemindahan kedutaan, saya belum membaca soal keputusan Australia memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. Kita sebagai pendukung Palestina, kita tentu punya pendapat sendiri, tapi Australia juga merupakan negara independen dan berdaulat, maka kita harus menghormati kedaulatan mereka," ujar Prabowo. Atas pernyataan tersebut, GP Ansor Kabupaten Tuban meminta kepada Prabowo agar mencabut pernyataan tersebut dan meminta maaf kepada umat muslim Indonesia. (ron/har/yok)

Sumber: