Kadin Kota Malang Luncurkan e-Pasar
Malang, Memorandum.co.id - Pasar berpotensi menjadi salah satu kluster penyebaran virus Corona. Karena menjadi titik kumpul masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup. Untuk itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Malang melaunching aplikasi e-Pasar. Sebuah aplikasi pasar dalam bentuk digital. Menjawab kebutuhan masyarakat di saat pandemi virus. Momentum untuk bersama dan beraktualisasi dalam dunia digital. Bentuk keterlibatan langsung, Kadin mewarnai perkembangan pembangunan perekonomian Malang. "Ini menjawab kondisi saat pandemi. Sesuai anjuran gugus tugas untuk jaga jarak. Sehingga mengurangi kerumunan massa di lokas pasar. Dengan berkurangnya kerumunan, berperan dalam pencegahan penyebaran virus. Tentunya dengan melalui online ini," terang Ketua Kadin Kota Malang, Eddy Wahyono, saat melaunching aplikasi e-Pasar di kawasan pasar Oro-oro Dowo, Kota Malang, Sabtu (4/7). Dengan e-Pasar menurut Eddy, pembeli tidak harus datang ke pasar. Namun cukup memesan barang belanjaan melalui HP menuju lapak langganan. Nantinya, barang akan dikirim ke alamat dengan durasi waktu sekitar 1 jam. Ini diperuntukan untuk radius jarak sekitar 2 kilometer. "Dari Kadin sendiri, ini sebuah pemberdayaan. Kondisi saat ini dibutuhkan terobosan dengan kemudahan dan praktis untuk masyarakat. Anggota yang ada di aplikasi bisa saling bertransaksi," lanjutnya. Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Perdagangan dan Distribusi Kadin Kota Malang Diky Sulaiman menerangkan dengan pasar virtual melalui online akan menambah jumlah pelapak pengguna pasar 5 sampai 10 kali lipat. "Dalam 3 bulan kedepan kami mentargetkan 10 ribu pengguna aplikasi di sekitar pasar Oro-oro Dowo. Sementara, kami menargetkan mengerjakan di 57 pasar di Kelurahan, dengan jumlah pengguna mencapai 300 ribu pengguna," terangnya. Lebih lanjut ia menjelaskan jika sesuai data yang ada di Kota Malang ada 28 pasar tradisional. Dengan motode virtual akan melipat-gandakan jumlah pelapak dan penggunanya. "Saat ini, sudah ada 25 pelapak yang terupload. Dan ini akan terus bertambah dengan perluasan di 57 Kelurahan di Kota Malang," lanjutnya. Dalam pelaksanaannya, transaksi per item barang ditambah Rp 100 yang sudah termasuk di harga barang. Difungsikan untuk pengembangan. Sementara, ongkos kirim Rp 3.000 dengan rincian untuk operator kurir dan managemen. (edr)
Sumber: