Unair Banjir Aduan Peserta SBMPTN
Surabaya, Memorandum.co.id - Sebagai salah satu penyelenggara ujian tulis berbasis komputer (UTB) dalam seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN), Universitas Airlangga (Unair) banjir aduan dari calon peserta tes. Ketua pusat penerimaan mahasiswa baru (PPMB) Unair, Dr. Achmad Solihin mengatakan, setelah turunnya surat dari Wali Kota Surabaya, Kamis (2/7) yang mewajibkan peserta membawa surat keterangan sehat Covid-19 sebagai syarat mengikuti UTBK, pihaknya banyak menerima aduan. "Kami banyak aduan mengenai itu. Kami tegaskan kepada peserta bahwa syarat rapid test atau swab itu bukan dari Unair, tapi kebijakan dari Pemkot Surabaya," kata Solihin, Jumat (3/7), di gedung farmasi Unair yang menjadi pelaksanaan UTBK. Sementara itu, Faza, peserta UTBK di Unair mengeluh lantaran keluarnya kebijakan itu sangat mendadak dan mendekati hari H pelaksanaan UTBK pada 5 Juli 2020 mendatang. "Saya kita kebijakan dari pihak penyelenggara UTBK. Tennyata dari ibu wali kota," kata perempuan berhijab ini ditemui Memorandum.co.id di laboratorium klinik Jalan Gubeng Airlagga. Apalagi, jumlah calon peserta di Unair puluhan ribu, tentu menbuat calon mahasiswa akan berebut mencari rapid test dalam waktu yang singkat, belum lagi kalau nanti alat rapid test habis. Sedangkan bila mengikuti uji swab butuh biaya yang besar dan waktu menunggu hasil yang lama. "Saya UTBK pada Minggu 5 Juli. Seja kemarin saya binggung mencari tempat rapid test. Setelah dapat informasi dari teman-teman peserta UTBK, ada rapid test yang harganya lebih murah dari tempat lain. Ini tinggal ambil hasilnya," jelanya. (alf)
Sumber: