Kapolda Jatim: Kiai Harus Jadi Suar Suri Tauladan Pencegahan Covid-19
Bangkalan, Memorandum.co.id - Untuk kali kedua, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Mohammad Fadil Imran dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Irsyanyah bertandang ke Ponpes Syaichona Kholil di Kelurahan Demangan, Kecamatan Bangkalan. Duet Kapolda dan Pangdam mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sowan ke ponpes terbesar di kawasan Madura Barat, kemarin. Itu dilakukan seusai mendampingi kunker Meko Polhukam Mahfud MD untuk bersilaturahmi dengan para ulama seluruh Madura di pendopo agung Kabupaten Bangkalan. Kali ini ketiganya berinisiatif membagikan 5.000 masker kepada insan pesantren setempat. Sebelumnya, Rabu (24/6) siang, duet Fadil Imran dan Widodo, sapaan akrab dua jenderal bintang dua, juga bertandang ke ponpes dengan ribuan santri dari seluruh pelosok tanah air itu. Pada kunjungan pertamanya itu, keduanya khusus untuk bersilaturahmi dengan para kiai dan ulama NU se-Madura. Dalam dua kali kunjungannya itu, Kapolda Fadil Imram, banyak titip pesan, baik kepada para kiai maupun para santri. Utamanya terkait upaya bersama untuk memutus mata rantai peyebaran covid 19 di tanah air. Khususnya di Provinsi Jawa Timur dan empat kabupaten di Madura. Yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan danm Kabupaten Sumenep. Kepada para Kiai sebagai tokoh figur panutan umat, Fadil Imram sangat berharap agar seluruh ulama dan kiai pengasuh ponpes di Madura bisa memposisikan diri sebagai suar suri tauladan dalam disiplin penerapan SOP protokol pencegahan covid 19. Tidak hanya bagi santri di lingkup internal ponpes. Tetapi juga bagi komunitas masyarakat Madura. Fadil Imran juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para kiai Madura yang begitu responsif menindaklanjuti pembentukan Ponpes Tangguh Covid 19 Semeru di lingkungan pesantren. "Ponpes Tangguh binaan Bhabinkamtibmas dan Babinsa ini akan menjadi salah satu basis utama dalam memutus mata rantai penyebaran covid 19,” tandfas Fadil Imran. Penekanan serupa kembali diulang pada kunjungan keduanya. Hanya saja, sasaran edukasi Fadil Imran lebih fokus kepada ratusan santri Ponpes Syaichona Cholil yang sudah kembali ke ponpes seusai libur panjang karena pemberlakukan social dan physical distancing sejak paruh Pebruari s/d akhir Mei 2020 lalu. Di hadapan para santri, Fadil Imran mewanti-wanti agar bisa meningkatkan sikap kepatuhan dan disiplin dan menerapkan SOP protokol kesehatan guna memutus mata rantai sebaran covid 19. “Sikap disiplin itu tidak hanya berlaku di lingkungan internal ponpes. Tetapi juga harus diterapkan para santri ketika berbaur di tengah masyarakat dan lingkungan sekitar ponpes,” kata Fadil Imram. Terakhir, Fadil Imran juga memotivasi para santri. Menurut Fadil, meski mayoritas santri berasal dari kampung, termasuk menimba ilmu di lingkungan ponpes yang rata-rata tumbuh dan berkembang di alam pedesaan, realita itu tak usah membuat para santri jadi nervous atau minder. “Saya ingatkan, orang kampun juga bisa jadi jenderal. Buktinya, saya ini asli barasal dari kampung, tetapi Alhamdulillah kini kok ya bisa jadi jenderal bintang dua. Jadi kepada para santri ayo tingkatkan semangat. Termasuk semangat untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19,” pungkasnya.(ras)
Sumber: