Calon Penumpang di Dermaga Ujung Dihibur Dangdutan
SURABAYA - Antrean panjang calon penumpang kapal ferry di Dermaga Ujung membuat personel Polres Pelabuhan Tanjung Perak ekstra kerja keras. Untuk mengatasi kejenuhan, petugas dibantu Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tim relawan membagikan snack kepada penumpang. Selain itu, Polres Pelabuhan Tanjung Perak juga menghibur calon penumpang ferry dengan panggung hiburan musik dangdut sambil menunggu kedatangan kapal ferry dari Dermaga Ujung. Tak hanya menonton dan mendengarkan musik, calon penumpang juga bisa menyumbangkan suaranya dan berjoget. Mayoritas penumpang ini hendak berlibur ke kampung halamannya di Madura. "Ya mau tidak mau harus sabar," kata Saweri, penumpang kapal asal Malang. Sementara itu, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry cabang Surabaya Rudi B Hanafiah mengatakan, jumlah empat kapal jelas kurang dengan jumlah antrean ribuan calon penumpang. Dalam sekali penyeberangan dengan menggunakan kapal ferry memiliki waktu kurang lebih satu jam, sedangkan jumlah jembatan bongkar muat hanya satu. "Jumlah satu jembatan dermaga memang kelemahan kami. Seharusnya ada tiga atau empat jembatan jadi empat kapal bisa masuk untuk bongkar muat kapal," jelas Rudi B Hanafiah. Setiap harinya, PT ASDP Tanjung Perak menyediakan tiga kapal, yakni dua kapal Jokotole berkapasitas 150-180 orang, kapal Tongkol, serta kapal Gili Iyang kapasitas 300 orang. Kalau kapal besar sulit bermanuver, berbeda dengan yang kecil bisa, seperti kapal Jokotole. Selama ini, kata Rudi, penumpang di Dermaga Ujung yang paling ramai pada hari kerja, karena penumpang kebanyakan tinggal di Kamal dan bekerja di wilayah Perak. "Jadi lebih dekat naik kapal ferry dari pada lewat jembatan Suramadu karena jaraknya terlalu jauh," jelas dia. (rio/yok)
Sumber: