Restocking 8.000 Benih Ikan di Sungai Watudakon, DKPP Jombang Dorong Pelestarian dan Kesejahteraan Masyarakat

Restocking 8.000 Benih Ikan di Sungai Watudakon, DKPP Jombang Dorong Pelestarian dan Kesejahteraan Masyarakat

DKPP Jombang saat menebar benih ikan di Sungai Afvour Watu Dakon--

JOMBANG, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian ekosistem perairan. Salah satu langkah konkret itu diwujudkan dengan pelaksanaan kegiatan Restocking atau penebaran benih ikan di Sungai Afvour Watudakon, Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Rabu, 5 November 2025.

Sebanyak 8.000 ekor benih ikan ditebar ke perairan umum tersebut, yang terdiri dari 6.500 ekor ikan tawes dan 1.500 ekor ikan gurami. Penebaran ini disaksikan oleh jajaran pemerintah desa, kelompok nelayan, serta Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) sebagai mitra pengawasan sumber daya perairan.

BACA JUGA:Upacara Hari Jadi Ke-115 Pemkab Jombang, Bupati Ajak Masyarakat Terus Berinovasi


Mini Kidi--

Pelaksana tugas (Plt) Kepala DKPP Jombang, Sudiro Setiono, mengatakan kegiatan restocking merupakan salah satu langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan sumber daya ikan di perairan umum.

“Restocking ini bukan hanya penebaran benih ikan, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi ekosistem perairan kita. Melalui kegiatan ini, kita menjaga kelangsungan populasi ikan sekaligus ekologi perairan,” ujarnya.

Sudiro menjelaskan, kegiatan penebaran benih ini memiliki tiga tujuan utama diantaranya, Pelestarian sumber daya ikan. Penambahan kembali stok ikan lokal atau endemik diharapkan mampu mencegah kepunahan serta menjaga keseimbangan ekosistem perairan.

Restocking membantu mengembalikan fungsi alami sungai sebagai habitat berbagai jenis biota air, termasuk plankton, udang, dan ikan asli perairan tawar.

BACA JUGA:Adhyaksa Playon 2025, Jombang Fest Perkuat Sinergi Forkopimda dan Masyarakat

Dalam jangka waktu tertentu, populasi ikan yang bertambah diharapkan meningkatkan hasil tangkapan nelayan dan warga sekitar, yang berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga serta pemenuhan gizi masyarakat.

Sudiro menegaskan, keberhasilan program ini tidak hanya ditentukan oleh jumlah benih yang ditebar, tetapi juga oleh partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan perairan.

“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama Pokmaswas dan para nelayan, untuk ikut menjaga wilayah perairan. Jangan sampai ada praktik penangkapan ikan yang menggunakan setrum, racun, atau bahan peledak karena itu merusak ekosistem perairan,” tegasnya.

BACA JUGA:Hadiri Istighosah GP Ansor, Bupati Warsubi Ajak Masyarakat Bersama Jogo Jombang

Ia juga menambahkan, penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan menjadi salah satu kunci agar ikan-ikan hasil restocking dapat tumbuh optimal hingga siap dipanen.

Sumber:

Berita Terkait