Pengurus Rapatkan Barisan

Pengurus Rapatkan Barisan

SURABAYA - Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy di Hotel Bumi, Jumat (15/3) pagi membuat partai politik bergambar Kakbah kelabakan. Apalagi, pemilu 17 April 2019, tinggal 33 hari membuat petinggi PPP bergerak cepat menyelamatkan nasib dukungan terhadap parpol tinggalan orde baru ini. Kabar yang diterima Memorandum, jajaran DPP PPP sore ini, menggelar rapat untuk menjalankan kebijakan parpol pasca Romahurmuziy atau akrab dipanggil Rommy ini ditahan KPK. Ketua DPW PPP Jatim Musyaffa’ Noer membenarkan, petinggi DPP melakukan pertemuan mendadak untuk memastkan langkah dan kebijakan PPP, setelah ketua umumnya terkena OTT KPK. “Sore ini ada pertemuan. Itu di DPP,” tegas Musyaffa’ Noer. Politisi yang juga aggota DPRD Jatim ini menegaskan, komunikasi di jajaran pengurus PPP terus dimatangkan. Upaya ini agar PPP di pemilu 2019 bisa mempertahankan target suara dukungan. “ Kami meminta seluruh kader dan caleg PPP baik tingkat kabupaten/kota dan provinsi tetap tenang dan tabah,” ujar dia. Musyaffa’ Noer menjelaskan, lokasi OTT bukan di kantor Kanwil Kemenag Jatim. “Tapi OTT-nya di Hotel Bumi Surabaya. Sebab ketum memang bermalam di sana dalam rangka agenda konsolidasi partai di Jatim,” kata Musyaffa’ Noer. Saat penangkapan oleh lembaga antirasuah, Musyafaa’ Noer mengaku dia tidak bersama Romahurmuziy. “Saya pulang, dan pagi tadi baru mendengar berita itu. Kabarnya penangkapan itu dilakukan bersama Kakanwil Kemenag Jatim yang sudah definitif,” beber Musyaffa’ Noer. Romahurmuziy sendiri, lanjut Musyaffa’ Noer hadir di Jatim untuk melakukan konsolidasi selama dua hari yaitu Rabu sampai Kamis ke wilayah Malang Raya, Blitar dan Kediri. Dan mengakhiri kegiatan di Surabaya dengan bermalam di Kota Pahlawan. “Saya imbau kader dan caleg tetap melakukan kerja terkait pileg,” pinta anggota Komisi C DPRD Jatim ini. Kabar yang beredar selain Rommy, anggota KPK yang dikoodinir Harun Al Rasyid sebagai kepala tim (katim) juga mengamankan Haris Hasanuddin (Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim), dan Muh Muafaq Wirahadi (Kakankemenag Kabupaten Gresik). Sementara itu, penantian awak media yang meliput pemeriksaan Romahurmuziy oleh KPK di Mapolda Jatim, berakhir dengan kekecewaan. Karena orang yang ditunggu-tunggu ternyata meninggalkan mapolda melalui pintu lain. Rombongan KPK tersebut masuk mapolda pukul 09.00 menuju Gedung Subdit III Tipikor. Selanjutnya awak media menunggu di pintu untuk melakukan peliputan. Pejabat polda yang keluar dari gedung tersebut, mulai Wakapolda Jatim Brigjenpol Toni Harmanto dan Dirreskrimsus Kombespol Ahmad Yusep Gunawan, memilih bungkam ketika diwawancarai. Sampai akhirnya sekitar pukul 12.30, seusai salat Jumat, awak media mendapat keterangan dari Kapolda Jatim Irjenpol Luki Hermawan. Tidak banyak yang dijelaskan Luki, karena hanya menjelaskan bila rombongan KPK meminjam ruangan untuk pemeriksaan. “Saya tidak tahu terkait pemeriksaan apa,” aku Luki. Hingga waktu menunjukan pukul 14.30, wartawan yang sudah lama menunggu meski diguyur hujan, mendapat informasi bila rombongan KPK sudah meninggalkan mapolda. Rombongan keluar melalui pintu gedung utama ditreskrimsus dan naik mobil Toyota Hiace. Untuk memastikan tersebut, awak media menghubungi Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera, yang sedang di luar kota. Dalam keterangannya via telepon, Barung menegaskan, jika rombongan KPK sudah meninggalakan tempat, tidak lama setelah salat Jumat. “Sudah meninggalkan polda, dan saya tidak dapat menjalaskan karena ini ranahnya KPK,” pungkas Barung. Seperti diketahui, Rommy ditangkap KPK di Hotel Bumi Surabaya pada Jumat (15/3). Selanjurtnya Rommy digelandang ke Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Jawa Timur. Terkait operasi tangkap tangan (OTT) ini, dibenarkan Frans Barung Mangera. “Saat ini sudah ada di Polda Jatim. Namun itu bukan ranah polisi untuk menjelaskan” kata Kabid Humas Polda Jatim ini. (day/tyo/nov)  

Sumber: