AKBP Eva Guna Pandia Resmikan Pabrik Tangguh Pertama di Tulungagung
Tulungagung, Memorandum.co.id - Setelah peresmian kampung tangguh di 19 kecamatan se-Kabupaten Tulungagung, kini giliran pabrik tangguh menjadi lokasi lain di Kota Marmer yang dipersiapkan menjadi sarana memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Bertempat di Pabrik Rokok Simustika PT Cahaya Tiga Saudara Sejati dan Pabrik Rokok Trubus di Kecamatan Pakel, Senin (15/6) kemarin Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia bersama pejabat utama polres dan muspika meresmikan Pabrik Tangguh Semeru. AKBP Eva Guna Pandia mengatakan, pabrik tangguh merupakan salah satu wujud peran serta masyarakat dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dengan ditetapkannya kedua perusahaan rokok menjadi pabrik tangguh, secara otomatis manajemen perusahaan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat di lokasi tersebut. Sehingga, seluruh pekerjanya harus menjalankan protokol kesehatan, sebelum, selama dan saat bekerja. “Tidak hanya kampung tangguh, sesuai dengan arahan pak Kapolda, nanti juga ada pasar tangguh, pondok tangguh dan pabrik tangguh seperti yang kita resmikan hari ini,” ujarnya. Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, pemanfaatkan bilik steriliasi untuk karyawan dan kendaraan, kewajiban mencuci tangan, serta memastikan physical distancing selama proses pekerjaan berlangsung. Tidak hanya itu saja, manajemen perusahaan juga menyediakan posko kesehatan, ruang isolasi hingga dapur umum guna memastikan kondisi pekerjanya siap bekerja dan sehat. “Tadi kita periksa kondisi di dalamnya sudah diterapkan protokol kesehatan, saat bekerja juga diterapkan physical distancing,” ungkap Kapolres. Pandia menjelaskan, dengan ditetapkannya pabrik tangguh ini, diharapkan pabrik-pabrik lain akan mengikuti langkah dua perusahaan rokok di Kecamatan Pakel ini, untuk menjadi pabrik tangguh yang siap menjalankan usaha, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan bagi pekerjanya. “Nanti jika ada pabrik lain yang akan mengikuti langkah PR ini menjadi pabrik tangguh, saya minta agar dimudahkan prosesnya supaya bisa mengikuti langkah menjadi pabrik tangguh,” jelas Pandia. Sementara itu, perwakilan kedua perusahaan, Purwanto berterima kasih atas arahan Kapolres dan Muspika, sehingga bisa tetap beroperasi dengan mengedepankan protokol kesehatan. Dengan demikian, maka roda perekonomian tetap bisa berjalan tanpa merugikan kesehatan. “Saya sampaikan terima kasih kepada semua yang telah memberikan bimbingan, untuk pak Kapolres dan Muspika, dengan adanya bimbingan ini produksi tetap berjalan namun tetap dengan mengedepankan protokol kesehatan,” ucapnya. Dalam menerapkan physical distancing di tempat kerjanya, Purwanto telah memasang pembatas transparan antartempat kerja karyawan. Sehingga potensi kontak langsung sangat dikurangi. Begitu juga dengan bus antar jemput karyawan yang kini tak lagi memuat penumpang dalam jumlah maksimal, namun hanya separuhnya saja, karena menerapkan physical distancing di dalamnya. “Untuk bus antar jemput, sesuai dengan peraturan Menteri Perhubungan, kita tetapkan physical distancing dan hanya mengangkut separuh dari total jumlah penumpang,” pungkas dia. (fir/mad/gus)
Sumber: