Ribuan Santri Kembali ke 159 Ponpes di Bangkalan, Pemkab Antisipasi

Ribuan Santri Kembali ke 159 Ponpes di Bangkalan, Pemkab Antisipasi

Bangkalan, Memorandum.co.id - Setelah lebih dari tiga bulan pulang kampung akibat pandemi covid 19, sekitar 28.000 lebih santri dan santriwati dari dalam dan luar daerah akan kembali ke 159 pondok pesantern (ponpes) di Kabupaten Bangkalan. Rencana kembalinya santri skala besar di tengah penerapan news normal life itu direspon dengan sigap oleh Pemkab. Di antaranya, Pemkab berinisiatif memasok bantuan berupa peralatan protokol pencegahan covid 19 kepada 159 ponpes yang tersebar di 18 kecamatan. Masing-masing ponpes mendapat jatah bantuan bak untuk cuci tangan, handsanitizer, masker, thermogun dan multi vitamin. “Rencana bantuan kepada seluruh ponpes itu memang dijanjikan oleh Bapak Bupati selaku Ketua Gugus Tugas Percepatanan Penanganan Covid 19 di hadapan seluruh Kiai pengasuh ponpes,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), H Sudiyo, kemarin. Bupati R Abdul Latif Amin Imron ketika menggelar rakor dengan seluruh Kiai pimpinan dan pengelola ponpes, Kamis (4/6) lalu di pendopo agung kabupaten telah membahas rencana kembalinya 28.000 lebih santri ke seluruh ponpes di Kabupaten Bangkalan. Sebelumnya, para santri sempat dipulanngkan ke kampung halaman mereka. Ini dilakukan untuk menyikapi pemberlakuan social dan physical distancing sebagai bagian dari upaya untuk mempercepat putusnya mata rantai penyebaran covid 19 di Indonesia. Termasuk di Kabupaten Bangkalan. Namun setelah pemerintah mematok kebijakan new normal sejak Minggu (1/6) lalu, ribuuan santri itu direncanakan segera kembali ke ponpes mereka masing-masing di Kabupaten Bangkalan. Rencana bantuan perangkat alat protokol pencegahan covid 19 kepada 159 ponmpes itu akhirnya terwujud. Momentum penyerahanya secara simbolis langsung dilakukan Ra Latif, sapaan akrab Bupati, kepada perwakilan pimpinan ponpes, Jumat (12/6) lalu, di pendopo agung kabupaten. Masing-masing ponpes mendapat jatah bantuan berupa 1.000 masker, 2 box kombinasi vitamin C dan E, 1 unit Thermogun, 5 liter disinfektan dan handsanitizer, serta sarana cuci tangan berupa bak ukuran jumbo. Khusus untuk bantuan vitamin akan disesuaikan dengan jumlah santri di masing-masing pondok. ”Bantuan vitamin itu untuk dikonsumsi setiap santri selama 20 hari,” tandas Sudiyo. Soal mekanisme penyaluran bantuan lebih lanjut, menurut Sudiyo, akan dilakukan oleh petugas 22 Puskesmas dan OPD terkait di 18 kecamatan. Dengan demikian, ketika sekitar 28.000 lebih santri sudah kembali ke masing-masing ponpes, ragam jenis bantuan dari Pemkab itu sudah bisa dimanfaatkan oleh kalangan pesantren. Di lain pihak, seusai menyalurkan bantuan secara simbolis, Bupati di hadapan perwakilan pimpinan ponpes menyampaikan beberapa pesan dan harapan. Di antaranya, Ra Latif mewanti-wanti agar para Kiai pimpinan ponpes harus mampu memacu semangat para santri agar patuh dan disiplin menerapkan protokol pencegahan covid 19. “Artinya, ketika para santri sudah mulai kembali hidup dalam pergaulan pondok, harus tetap rajin cuci tangan di atas air mengalir, jaga jarak jika berdialog dengan orang, jangan kerap membentuk kerumunan, serta wajib pakai masker. Jangan lupa juga rajin mengkonsumsi pola makanan bergizi berimbang. Ya termasuk rutin mengkonsumsi bantuan multi vitamin yang sudah kami salurkan," harap Ra Latif. (ras)

Sumber: