Waspadai Penyakit Leptospirosis Pasca Banjir
SURABAYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit Leptospirosis, pasca banjir saat musim hujan di wilayah 38 Kabupaten/kota Jawa Timur. Sebab, penyebaran penyakit ini disebabkan bakteri leptospira yang ada pada kencing binatang, seperti tikus, kucing, anjing dan lainnya. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jatim dr Setya Budiono MKes mengatakan, Leptospirosis merupakan salah satu jenis penyakit yang harus diwaspadai selama musim hujan. Bakteri Leptospira umumnya ditularkan lewat air. “Penyakit ini biasanya muncul pada periode musim hujan. Di mana, ada di wilayah-wilayah banjir yang kemudian ada tikus muncul ke permukaan dan tercemar oleh bakteri. Kalau ada luka mikro (kecil, red) maka masuklah bakteri ini ke dalam tubuh,” kata dr Setya Budiono, Rabu (13/3). Dr Setya menambahkan, berbagai gejala terkena penyakit Leptospirosis. Seperti demam, mual, nyeri, kulit kuning, hingga kencing berwarna gelap. Ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah rawan genangan banjir di Jatim harus diwaspadai sebagai lokasi penyebaran Leptospirosis. “Kita mempunyai daerah-daerah tertentu yang perlu diwaspadai karena Leptospira. Jadi diharapkan masyarakat Jawa Timur untuk lebih waspada dengan penyakit Leptospirosis tersebut ” terang dia. Data terhimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, periode Januari-Maret 2019 ada 33 kasus. Dari jumlah tersebut tertinggi ada di Kabupaten Sampang sebanyak 17 kasus. Disusul Kabupaten Pacitan 11 kasus, Kota Probolinggo 3 kasus, dan Kabupaten Jember 2 kasus. (x/yok)
Sumber: