Happy, Healthy, Wealthy: La Tahzan di Rumah Saja

Happy, Healthy, Wealthy: La Tahzan di Rumah Saja

Covid belum reda, tabungan makin tipis. Hari-hari ke depan yang berat. Bertanya-tanya kapan pandemi berakhir? Tak ada yang bisa menjawab. Ahli mana pun juga, termasuk pakar dari China asal muasal Covid 19. Termasuk ahli dari AS, negeri yang mashur riset iptek dan kedokterannya. Malah negeri ini termasuk yang amburadul menjinakkanya. Anda tidak sendirian. Banyak temannya. Tidak hanya kalangan yang tabungannya menipis, juga yang tak habis tujuh turunan. Mereka memang bisa makan apa saja, tapi tetap belum bisa ke mana-mana. Mobil mewahnya terparkir begitu saja. Kunjungan ke luar negerinya tertunda-tunda. Semuanya galau, tak menentu, cemas, gemas. Tapi mau apa? Menyalahkan siapa? Ikut Trump mengumpat China? Tiada guna. Enerji sia-sia. Lebih baik tenang saja. Di rumah saja sambil baca buku La Tahzan (jangan sedih) karya DR Aidh Al-Qarni tentang isolasi diri. Ilmuwan Arab Saudi ini menuliskannya jauh sebelum wabah Covid melanda dunia. Konsep hidup ideal menurut Al Qarni adalah banyak tinggal di rumah. Kegiatan di luar tentu saja boleh dilakukan sepanjang kegiatan tersebut positif seperti mencari ilmu, mencari nafkah, dan sholat berjamaah di masjid. Uzlah di rumah saja, kata penulis yang edisi Bahasa Indonesianya sudah dicetak lebih dari 18 kali itu, bisa menghindarkan dari perbuatan yang sia-sia seperti ghibah, bergunjing, menghabiskan waktu yang tidak bermanfaat, bahkan maksiat. Al Qarni mengutip At-Taubat 47 untuk menguatkan pendapatnya: "Jika mereka berangkat bersamamu, niscaya tidak akan menambah kekuatanmu, malah hanya akan mengacaukanmu..." Jadi, ada Covid atau tidak ada Covid, kita sebaiknya lebih banyak di rumah saja, lebih bermanfaaf dan menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna (Al-Mu'minun 3). Inilah beberapa manfaat tinggal di rumah menurut Jennifer Derrick, penulis dan novelis. 1. Less spending: belanja berkurang 2. No germs: kemungkinan ketularan virus lebih kecil 3. low risk of crime: lebih kecil kemungkinan korban kriminalitas 4. healthier eating: makan lebih sehat 5. family bonding: ikatan keluarga lebih kuat 6. Tambah skil baru: berkebun, bahasa, IT, pendalaman agama dll. Jadi silakan dipilih: corona membawa musibah atau hikmah? Terserah!(*) *Ali Murtadlo, Kabar Gembira Indonesia (KGI).

Sumber: