Kapolres Tulungagung Kunjungi Kampung Tangguh Semeru
Tulungagung, memorandum.co.id - Satu persatu desa di Tulungagung menunjukkan kesiapannya untuk menjadi Kampung Tangguh Semeru. Jika sebelumnya Kelurahan Botoran sudah menunjukkan kesiapannya menjadi kampung tangguh, kini Desa Bangunjaya Kecamatan Pakel, dan Desa Mulyosari Kecamatan Pagerwojo juga menunjukkan kesiapan yang sama. Dengan memaksimalkan keunggulan dan kearifan lokal yang dimiliki masing-masing desa, diharapkan kampung tangguh bisa menjadi percontohan desa di sekelilingnya dalam mempercepat penanganan penyebaran Covid-19, sekaligus mempersiapkan diri menuju new normal life. Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia mengatakan, dalam waktu dekat minimal satu desa di tiap-tiap kecamatan sudah terbentuk kampung tangguh yang bisa menjadi contoh desa lain dalam menghadapi pandemi Covid-19. “Kenapa ini bisa menjadi persiapan new normal, karena dengan adanya kampung tangguh ini diharapkan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan itu semakin meningkat. Mulai menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah dan lain-lain,” ujarnya, Minggu (31/5). Seperti ditunjukkan oleh Desa Bangunjaya, yang memiliki lumbung ketahanan pangan dengan stok gabah bagi warganya mencapai 15 ton. Stok tersebut diprediksi cukup untuk memenuhi kebutuhan warga desa. “Kita tadi juga ditunjukkan lumbung pangan yang memiliki stok gabah sampai 15 ton. Semoga ini bisa dicontoh oleh desa-desa lain,” jelas Pandia. Tidak hanya menyediakan cadangan pangan, pihak desa juga memiliki inisiatif untuk mendisplay sembako gratis bagi warga yang membutuhkan dengan mengambil sesuai kebutuhan. Sedangkan bagi warga yang merasa berkecukupan, bisa memberikan bantuan seikhlasnya. Pandia menjelaskan, kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki desa juga menjadi pertimbangan lain dalam pembentukan Kampung Tangguh Semeru. Seperti di Desa Bangunjaya, yang sudah mempersiapkan tukang gali kubur dengan pelatihan penggalian makam sesuai protokol kesehatan saat melaksanakan tugasnya. Bahkan, sejumlah warga Desa Bangunjaya yang pernah mengikuti pelatihan menjahit dari Pemkab Tulungagung, juga diberdayakan supaya membuat masker untuk digunakan sendiri maupun dijual melalui bumdes. “Kemampuan SDM juga menjadi parameter kampung tangguh. Dan saya lihat Desa Bangunjaya ini bisa menunjukkannya,” ucap Pandia. Sementara itu Kepala Desa Bangunjaya, Djaelani saat ditemui awak media mengungkapkan, pihaknya serius untuk mewujudkan kampung tangguh di desanya dengan melakukan sejumlah persiapan. Mulai dari penyiapan SDM hingga penyiapan ruang karantina mandiri bagi warga yang harus menjalani karantina selama masa pandemi. “Ruang Karantina juga sudah kami siapkan, untuk warga yang harus menjalani karantina,” terangnya. Djaelani berharap, keberadaan Kampung Tangguh Semeru di desanya bisa memberikan imbas positif, bagi warga Bangunjaya maupun warga Tulungagung. (fir/mad/gus)
Sumber: