Karolog Polda Jatim Tak Ragukan Kampung Tangguh Polres Kediri Kota

Karolog Polda Jatim Tak Ragukan Kampung Tangguh Polres Kediri Kota

Kediri, memorandum.co.id - Kepala Biro Logistik (Karolog) Polda Jatim, Kombespol Pranyoto meninjau persiapan dan menyerahkan perlengkapan penunjang kepada petugas di posko kampung tangguh, di wilayah hukum Polres Kediri Kota, Sabtu (30/05/2020). Dari delapan kampung tangguh yang didirikan Polres Kediri Kota bersama masyarakat, ada dua lokasi yang menjadi tujuan peninjauan Karolog Polda Jatim. Yaitu kampung tangguh di Desa Wonoasri, Kecamatan Grogol dan kampung tangguh Kelurahan Betet, Kecamatan Pesantren. “Kami memeriksa persiapan di pintu masuk wilayah tersebut. Seperti gapura yang dilengkapi dengan alat penyemprot untuk sterilisasi. Setelah itu, kami memeriksa kesiapan di ruang isolasi warga atau tamu, kesiapan alat pelindung diri (APD), gudang logistik, serta lahan tanaman sayur dan ternak ikan,” ujar Kombespol Pranyoto. Kemudian untuk menambah persiapan di kampung tangguh, Pranyoto juga menyerahkan tiga buah APD lengkap serta sepatu booth, lima botol handsanitizer, satu plastik masker, dua kotak sarung tangan, dan dua kotak masker medis. Ketika di kampung tangguh Kelurahan Betet, hal sama juga dilakukan oleh Kombespol Pranyoto. Selain itu, sarana dan prasana penunjang kampung tangguh juga tak luput dari pemeriksaan. Mulai dari APD, cairan disinfektan, hand Sanitizer, alat penyemprot, genset dan alat Penerangan, peralatan pemakaman, lumbung logistik, pos pengamanan lingkungan, serta ruang observasi. "Segala persiapan di posko kampung tangguh sudah tidak perlu diragukan. Kami berharap, dengan adanya kampung tangguh ini warga sudah siap semuanya. Baik itu untuk logistik, penanganan Covid-19, keamanan lingkungan, sampai dengan penanganan apabila ada warga yang meninggal," tutur Pranyoto. Di tempat sama, Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana menjelaskan, kampung tangguh di Kelurahan Betet sudah berdiri dan sudah ada semenjak ada wabah Covid-19. Di Kelurahan Betet yang terpapar Covid-19 hanya satu warga dari jumlah penduduk sekitar 5.600 orang. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin, jadi tidak hanya persiapan, tapi juga saat masyarakat perlu penanganan. Para petugas yang ada di sini sudah diberikan pelatihan dan pembekalan mengenai penanganan Covid-19. Mulai pemberian informasi sampai proses pemakaman,” jelas Miko Indrayana. (rm/mis/gus)

Sumber: