Triwulan I 2025, PDRB Kota Madiun Tumbuh Positif
Wali Kota Madiun, Maidi didampingi Wakil Wali Kota, F Bagus Panuntun dan Kepala BPS Kota Madiun, Abdul Aziz saat rapat PDRB triwulan I di Balai Kota Madiun--
MADIUN, MEMORANDUM.CO.ID – Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Madiun tumbuh positif. Pada triwulan I tahun ini, PDRB naik 5,87 persen. Lonjakan berasal dari kenaikan nilai PDRB atas dasar harga konstan dari Rp 3,06 triliun menjadi Rp 3,20 triliun.
Selain itu, pertumbuhan quarter-to-quarter (q-to-q) dari triwulan IV 2024 ke triwulan I 2025 pun dalam tren kenaikan 1,23 persen.
BACA JUGA:Pemkot Madiun Borong 7 Penghargaan Top BUMD Award 2025

Mini Kidi--
‘’Hari ini PDRB positif. Ini wujud strategi-strategi dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang berdampak terhadap PDRB,’’ kata Wali Kota Madiun, Maidi, Selasa 17 Juni 2025.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun, sambung dia, sektor primer menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi dengan 30,34 persen. Meliputi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Kemudian, sektor sekunder tumbuh 5,22 persen dan sektor tersier mengalami pertumbuhan 7,83 persen.
Secara regional, Kota Madiun berhasil menempati posisi unggul dibanding daerah tetangga seperti Ngawi dan Pacitan.
BACA JUGA:Jaga Swasembada Pangan, Pemkot Madiun Bangun Laboratorium Kultur Jaringan
‘’Sektor jasa seperti perdagangan, transportasi, akomodasi, jasa keuangan, hingga komunikasi memiliki peran besar sektor tersier,’’ imbuh Maidi.
Maidi mengaku akan menjaga tren positif ini. Pertumbuhan ekonomi yang terus naik pun harus dijaga melalui belanja pemerintah yang tepat sasaran.
‘’Kalau banyak orang berkunjung ke Kota Madiun puas, pasti dampaknya pada perputaran dan pertumbuhan ekonomi,’’ tuturnya.
BACA JUGA:Sidang PSU Perumahan, Saksi BPN Nyatakan Siteplan Bukan Produk Pemkot Madiun
Sementara itu, Kepala BPS Kota Madiun, Abdul Aziz membenarkan tren positif tersebut. Pihaknya menyampaikan sejumlah rekomendasi strategis untuk menjaga bahkan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi kota ini. Di antaranya, percepatan belanja pemerintah, investasi padat karya, serta peningkatan kepercayaan konsumen untuk belanja.
Selain itu, pihaknya mendorong transformasi Madiun sebagai pusat perdagangan dan layanan kesehatan di wilayah barat Jatim.
Sumber:


