Dugaan Praktik Prostitusi di Balik Gemerlap Spa 129 Tidar; Layanan 'Wik-Wik' Cukup Rp 500 Ribu

Seorang terapis Spa 129 melayani pelanggan di bilik kamar.-Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Surabaya kembali dihadapkan pada kenyataan maraknya praktik prostitusi terselubung yang beroperasi di balik kedok tempat spa atau panti pijat. Fenomena ini tidak hanya meresahkan warga tetapi juga jelas melanggar norma sosial dan hukum yang berlaku.
BACA JUGA:Rumah Pijat 129 Spa Fasilitasi Tamu untuk ‘Wik-wik’, Polrestabes Surabaya Siap Selidiki
Salah satu yang kini menjadi buah bibir adalah Spa 129, berlokasi di Jalan Tidar Nomor 224, Surabaya, yang izin usahanya hanya sebatas rumah pijat namun praktiknya di lapangan jauh menyimpang.
--
Tim liputan melakukan investigasi mendalam ke Spa 129, sebuah bangunan empat lantai yang dari luar tampak seperti tempat refleksi keluarga biasa dengan tawaran relaksasi mulai dari Rp 150.000. Meski demikian, mayoritas pengunjung yang terpantau adalah kaum pria, baik dewasa maupun pemuda.
Saat memasuki spa, tim disambut pegawai perempuan, sebut saja Oni. Ia langsung menyodorkan daftar paket layanan.
Terdapat empat paket utama, dengan harga bervariasi mulai dari Rp150.000 untuk refleksi kaki dan body massage selama satu jam, hingga paket tertinggi seharga Rp 480.000 untuk layanan lengkap di kelas president suite.
Salah satu paket yang menarik perhatian adalah paket seharga Rp 280.000 yang menawarkan "sensasi petik mangga". Pelanggan juga bisa memilih paket double therapist dengan biaya tambahan Rp 250.000.
BACA JUGA:Tertibkan Rumah Pijat 129 Tidar, Satpol PP Surabaya Tunggu Bantuan Penertiban
Oni secara terbuka mengakui bahwa Spa 129 menyediakan layanan "esek-esek" atau plus-plus. Ia menjelaskan bahwa transaksi untuk layanan tambahan ini biasanya dilakukan langsung di dalam kamar dengan terapis, sementara pembayaran paket pijat dilakukan di muka.
"Kalau paket pijatnya langsung bayar di sini (kasir). Kalau plus-plusnya bisa langsung ditanyakan ke terapisnnya, " kata perempuan yang mengaku asal Medan ini.
Untuk layanan hubungan seksual, tarif yang dipatok adalah sekitar Rp 600 ribu sampai Rp 500 ribu. Oni juga menyebutkan bahwa pelanggan bisa memilih terapis melalui sesi showing di lantai 3, dengan beragam kriteria fisik terapis yang tersedia, kebanyakan berasal dari Medan, Sulawesi, dan Bandung.
"Spa ini beroperasi dari pukul 09.00 WIB hingga 23.00 WIB, " jelasnya.
Setelah memilih paket, tim investigasi diantar menuju lantai 3 melalui lorong bercahaya biru temaram. Di sana, sejumlah terapis berpakaian minim diperlihatkan kepada pelanggan untuk dipilih.
BACA JUGA:Rumah Pijat 129 Diduga Beroperasi Tidak Sesuai dengan Izin, Pemkot dan DPRD Turun Tangan
Setelah memilih, pelanggan diarahkan ke kamar privat berukuran sekitar 3x3 meter, tanpa ventilasi, hanya dilengkapi kasur kecil, kamar mandi dengan shower, dan AC. Lampu utama dimatikan dan diganti dengan lampu biru redup.
Sesi dimulai dengan pijatan standar dari ujung kaki hingga mengarah ke punggung. Setelah kurang lebih 30 menit melakukan pemijatan tubuh atau body massage ini, terapis melakukan teknik petik mangga.
Menjelang akhir sesi, terapis secara terus terang menawarkan layanan plus-plus dengan rincian harga Rp500.000 untuk hubungan seksual, Rp300.000 untuk oral sex (blowjob), dan Rp200.000 untuk handjob dengan bonus terapis membuka sebagian pakaiannya hingga memperlihatkan dada.
Spa 129 di Jalan Tidar 224 Surabaya yang diduga menjadi praktik prostitusi terselubung yang beroperasi di balik kedok tempat spa atau panti pijat.-Arif Alfiansyah-
"Pilih yang mana hayo," kata terapis dengan rayuan genit.
Tim investigasi sempat berbincang dengan salah satu terapis, sebut saja Mawar. Wanita berusia sekitar 28 tahun, yang mengaku baru lima bulan bekerja di Spa 129.
Ia mengungkapkan hanya menerima upah Rp30.000 dari setiap paket pijat, belum termasuk bayaran dari layanan plus-plus. Mawar, yang sebelumnya juga bekerja sebagai terapis di Pulau Dewata ini, menyatakan bahwa para terapis di Spa 129 yang berjumlah sekitar 20 orang tinggal di mess yang disediakan pihak spa, lengkap dengan jaminan makan.
Ia mengaku datang ke Surabaya hanya bermodalkan pakaian, dengan biaya transportasi ditanggung oleh seseorang, dan bekerja di bawah sistem kontrak.
"Semua sudah ada yang biayai, " ungkapnya.
Lebih lanjut, diketahui bahwa Spa 129 juga memiliki cabang lain di Jalan Kupang Jaya Nomor 13, Sidomulyo, Surabaya.
"Iya punya cabang di Kupang Jaya, " cetusnya. (alf)
Sumber: