Kuliner TCC Tetap Layani Delivery Kala Ramadan dan Covid-19
Trenggalek, memorandum.co.id - Musim pandemi Covid-19 berbarengan dengan puasa Ramadan 1441 Hijriyah membuat restoran-restoran tampak lengang, kafe yang biasa dipenuhi orang kantoran dan anak muda terlihat kosong, hanya ada beberapa pegawai dan barista yang berjaga. Di beberapa wilayah, beberapa restoran bahkan mulai tutup dan tak melayani pembelian. “Kami masih tetap buka, tapi hanya melayani pemesanan secara take away dan delivery,” ujar Agos Gembos, manager Talk Coklat Cafe (TCC) yang berpusat di kawasan Wisata Kuliner Sor Trembesi Jalan Brigjen Soetran Kelurahan Sumbergedong, Selasa (12/5). Diakui pria asli Bendungan ini, situasi ini sudah terjadi selama beberapa minggu semenjak wabah virus corona makin merebak. “Kami ingin tetap menjaga hubungan dengan konsumen yang selama ini tetap cinta dengan cita rasa khas menu kami,” tuturnya. Di masa pandemi ini, masih ditambahkan Agos, banyak orang yang memutuskan untuk mengurangi kegiatan di luar rumah dan membatasi interaksi dengan orang lain. “Istilah lainnya; social distancing. Dengan dilakukannya pembatasan interaksi, penyebaran virus corona pun bisa dicegah,” tambahnya. Di sisi lain, kata Agos, bisnis restoran dan coffee shop lokal tengah berusaha mati-matian untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis mereka di tengah pandemi. Pengunjung yang berkurang, tentu membuat penghasilan mereka merosot tajam dan yang terdampak karyawan. “Mau tak mau, harus ada langkah yang ditempuh, salah satunya beralih ke moda delivery,” katanya. Layanan pemesanan secara delivery sejatinya sudah ditawarkan oleh berbagai coffee shop, termasuk TCC bahkan sebelum memasuki masa pandemi. “Kini, delivery menjadi satu-satunya tonggak penyelamat yang bisa membantu kami tetap bertahan,” tandasnya. Para pengusaha kopi pun bersatu, masih keterangan Agos, dengan tekad berkolaborasi bersama. “Mereka mengajak para pembeli dan pelanggannya untuk tetap menikmati kopi favorit, meski sedang di rumah aja,” terangnya. Bahkan Agos melalui TCC-2 bersiap membuka outlet baru dengan kemasan yang lebih cocok degan konsumen anak muda dan harga yang terjangkau bila pembelinya menengah ke bawah. “Kami tetap akan berjuang untuk tidak menyerah dengan keadaan apalagi harus menunggu bantuan dari pemerintah,” tegasnya. Bahkan ide Agos, dalam waktu dekat akan mengajak seluruh kedai kopi dan warung berkampanye tetap beli kopi untuk selanjutnya diminum di rumah sebagai jawaban dampak dari maraknya virus corona. Prycilia Hapsari,(23), perempuan karir yang sedang indekos di kawasan Kelurahan Surodakan mengaku tetap setia dengan menu TCC walau kini tak lagi bisa berlama-lama di kedai tersebut. “Tak masalah, memang imbauan pemerintah kita harus menjaga jarak dan kebersihan tapi tetap bisa pesan antar,” tuturnya.(pra)
Sumber: