Balon Udara Bisa Sebabkan Kerugian Ratusan Miliar, Sosialisasi dan Lomba Jadi Solusi

Manager PLN UPT Madiun, Ikhsan.--
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Fenomena balon udara liar masih menjadi perhatian serius PLN, terutama jelang musim perayaan di beberapa daerah di Jawa Timur.
Ditemui di Mapolres Tulungagung, Manager PLN UPT Madiun, Ikhsan mengatakan dampak dari balon udara yang tersangkut jaringan transmisi bisa sangat besar. Pihaknya mencontohkan kerugian PLN di tahun 2020 lalu menyentuh angka ratusan miliar rupiah gegara balon udara.
BACA JUGA:Hasil Razia, 39 Balon Udara Diamankan Polres Tulungagung
Mini Kidi--
Potensi serupa bisa saja terjadi kapan saja. Apalagi wilayah kerjanya yang memastikan ketersediaan pasokan listrik di 17 kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Tulungagung.
"Kerugian itu bukan cuma dari sisi keuangan PLN, tapi juga karena pemadaman yang berdampak pada masyarakat umum, industri, hingga layanan penting seperti rumah sakit. Kalau ngomong industri, dampaknya kan bisa ke mana - mana," ujar Ikhsan.
Namun demikian, Ikhsan menyebutkan tren lima tahun terakhir menunjukkan penurunan jumlah insiden berkat kerja sama dengan aparat TNI dan Polri, serta pendekatan persuasif kepada masyarakat.
BACA JUGA:Kapolres Tulungagung Apresiasi Festival Balon Udara di Notorejo
Tahun ini, hingga bulan Maret, tercatat sudah ada lima balon udara liar yang tersangkut di jaringan PLN, termasuk di Jombang dan Madiun.
"Untungnya belum sampai mengganggu transmisi dan bisa segera ditangani," ucapnya.
Kendala utamanya, kata Ikhsan, adalah sulitnya melacak siapa yang menerbangkan balon - balon udara tersebut.
BACA JUGA:Polres Tulungagung Gagas Festival Balon Udara Aman Tanpa Petasan
Karena itu, PLN mendukung adanya lomba balon udara yang diadakan secara resmi dan sesuai aturan oleh Polres Tulungagung pada bulan Juni mendatang.
"Kalau balonnya diikat, hobi masyarakat bisa tetap tersalurkan tanpa membahayakan jaringan listrik," jelasnya.
Sumber: