Buntut Tabrakan Maut KA Versus Truk, JPL 11 Stasiun Indro dan Stasiun Kandangan Ditutup

Perlintasan Sebidang Nomor 11 yang terletak di antara Stasiun Indro dan Stasiun Kandangan wilayah Kebomas, Gresik resmi ditutup.--
GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Perlintasan Sebidang Nomor 11 yang terletak di antara Stasiun Indro dan Stasiun Kandangan wilayah Kebomas, Gresik resmi ditutup, Rabu 9 April 2025.
Itu menyusul kecelakaan maut yang menewaskan asisten masinis Kereta Api Commuter Line Jenggala (470), Abdillah Ramdan, usai bertabrakan dengan truk muatan kayu log. Sedangkan masinis Purwo Pranoto, hingga kini masih mendapat penanganan medis.
BACA JUGA:Kereta Api CL Jenggala Terserempet Truk di Gresik, Masinis dan Asisten Dilarikan RS
Mini Kidi--
Keputusan penutupan diambil berdasarkan hasil evaluasi bersama yang mempertimbangkan tingginya potensi risiko kecelakaan di lokasi tersebut. Penutupan dilakukan berdasarkan kesepakatan berbagai pihak.
Para pihak yang menyepakati penutupan tersebut yakni PT KAI Daop 8 Surabaya, Balai Teknik Perkeretaapian kelas 1 Surabaya, Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik, Polsek dan Koramil Kebomas, pihak Kecamatan Kebomas hingga kelurahan setempat.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan, penutupan tersebut merupakan langkah preventif guna menghindari insiden yang tidak diinginkan. Sekaligus sebagai bagian komitmen bersama dalam meningkatkan keselamatan transportasi.
BACA JUGA:Asisten Masinis Meninggal, KAI Daop 8 Akan Proses Hukum Pengusaha dan Pengemudi Truk Lalai di Gresik
Sebelumnya, seluruh pihak juga telah melakukan koordinasi guna memastikan penutupan berjalan lancar. Serta agar tidak menimbulkan gangguan yang signifikan terhadap aktivitas masyarakat.
Penutupan Jalan Perlintasan Langsung (JPL) no 11 di Km 7 + 639 antara Stasiun Indro - Stasiun Kandangan dilakukan dengan memasang patok di samping rel. Petugas juga membongkar jalan aspal dan cor di perlintasan mulai Selasa malam.
“Keberadaan perlintasan sebidang di sebagian tempat melewati pemukiman warga dan daerah industri, sehingga rawan terjadi kondisi tidak aman bagi masyarakat,” kata Luqman Arif, Rabu 9 April 2025.
BACA JUGA:Pemotor Tewas Disambar Komuter Jenggala
Ia menuturkan, bahwa KAI terus berupaya menutup perlintasan sebidang yang tidak memenuhi regulasi. Pasalnya, perlintasan sebidang menjadi salah satu titik rawan terjadinya gangguan lalu lintas.
“Kami terus menghimbau kepada masyarakat agar selalu disiplin berlalu lintas terutama ketika berada di perlintasan sebidang. Alat utama keselamatan di perlintasan tersebut adalah rambu-rambu lalu lintas,” kata Luqman.
Sumber: