Dilema Indah

Dilema Indah

Selain aktris dan penyanyi ternyata Maudy Ayunda juga dikaruniai otak encer. Buktinya dia diterima menempuh studi S2 di Stanford University. Meski begitu Maudy juga dilema sebab juga diterima untuk program master di Harvard University. Padahal dua universitas tersebut memang selama ini menjadi impian Maudy untuk menimba ilmu yang lebih tinggi. Bahkan, Maudy tidak menyangka diterima untuk menempuh studi S2 di Stanford University. Dia sempat minder lantaran universitas bergengsi dunia itu hanya sedikit menerima mahasiswa. Tentang impian yang akhirnya menjadi kenyataaan itu, diceritakan Maudy melalui Instagram-nya. Dia tidak menyangka mimpi besarnya untuk kuliah di Stanford benar-benar nyata. "Saat ini aku mengalami dilema yang indah, aku mendengar kabar dari mimpi besar yang lain yakni penerimaan program MBA Stanford. Jujur aku tak berpikir bisa masuk. Tingkat penerimaannya sangat rendah dan saat mengajukan aplikasi, aku mengingatkan kepada diri sendiri bahwa seharusnya tidak menaikkan harapan. Hampir mustahil untuk masuk," cerita Maudy, Senin (4/3). Ternyata Maudy juga diterima untuk program master di Harvard University. Berkuliah di universitas nomor satu dunia itu juga termasuk salah satu mimpi Maudy. "Aku belum memutuskan. Tapi aku sudah condong ke salah satu kesempatan yang besar ini. Aku akan membagikan keputusanku ini nanti ketika waktunya tiba," ujar Maudy. Luapan kegembiraan sekaligus dilema itu dibagikan Maudy di Instagram. Dia memposting surat dari Harvard University yang menyatakan bahwa dirinya diterima untuk program Master of Education. "Beberapa hari yang lalu, saya menerima penerimaan di Universitas Harvard untuk Magister Pendidikan. Terasa nyata dan aku dibawa kembali ke momen dua tahun yang lalu, saat berjalan menaiki tangga dan menuju patung John Harvard. Aku melihat bangunan di sekelilingnya dan tertarik di batu merahnya. Aku berjanji untuk belajar di sana," beber Maudy. Tentunya dengan harapan yang mampu diwujudkan membuat Maudy begitu gembira. Ia mengatakan, yang paling penting ini semua menjadi pelajaran jika mimpi dapat dipecah menjadi sebuah tujuan konkret dan rencana yang dapat dicapai. “Kerja keras dan komitmen pada visi dapat menuai hasil yang lebih baik," pungkas Maudy. (*/nov)

Sumber: