Siap Terapkan Deep Learning di Sekolah, Pemkot Surabaya Tunggu Juknis dari Pusat

Pemkot Surabaya menyatakan kesiapannya dalam menerapkan metode pembelajaran mendalam atau deep learning di sekolah-sekolah. --
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyatakan kesiapannya dalam menerapkan metode pembelajaran mendalam atau deep learning. Konsep pembelajaran ini sebagaimana tengah dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) RI.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Putri Aisyah Mahanani, mengatakan bahwa konsep deep learning sebenarnya sudah berjalan di Surabaya melalui program Sekolahe Arek Suroboyo.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Terbitkan SE Bulan Suci Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 2025
Mini Kidi--
"Kalau deep learning di Kota Surabaya sebenarnya sudah melaksanakan. Di situ ada Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning. Program Sekolahe Arek Suroboyo telah menerapkan prinsip tersebut dengan konsep Aman, Kreatif, Edukatif, dan Kegotong-royongan," ujar Putri Aisyah, Minggu 23 Februari 2025
Putri menjelaskan bahwa program ini telah menjadi bagian dari metode pembelajaran SD dan SMP di Kota Pahlawan. Terutama dalam membangun lingkungan belajar yang aman dan mendukung pembelajaran karakter. "Kegotong-royongan itu adalah kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan anak-anak yang berkualitas," ujarnya.
Meskipun secara prinsip Kota Surabaya telah menerapkan deep learning, Putri menyatakan bahwa Dispendik masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) dari Kemdikdasmen terkait pelaksanaannya secara nasional. "Cuma kan memang nanti ada misalnya Kemdikdasmen minta lebih dalam lagi, tinggal kita menambahkan apa. Cuma secara garis besar intinya sama," jelasnya.
BACA JUGA:Samijali, Kisah UMKM Legendaris Dolly yang Mencari Sentuhan Pemkot Surabaya
Terkait kesiapan tenaga pendidik, Putri memastikan bahwa guru-guru di Surabaya telah dibekali dengan pelatihan yang sesuai. Namun, salah satu tantangan yang dihadapi adalah kurangnya guru inklusi.
"Kemarin kita menambahkan pelatihan bagi guru inklusi karena semua sekolah negeri wajib menerima anak inklusi. Tujuannya agar mereka merasa nyaman dan bisa berbaur dengan anak normal, serta anak normal bisa memiliki empati lebih besar," tuturnya.
Untuk menutupi kekurangan guru, Putri mengungkap bahwa Pemkot Surabaya hanya mengandalkan perekrutan melalui Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
BACA JUGA:Pelantikan Eri-Armuji, Pemkot Surabaya Sediakan Laman Pelaporan Aksi Sosial Pengganti Karangan Bunga
"Kita tidak bisa menambah jumlah guru selain melalui CPNS dan PPPK, akhirnya kita melatih guru-guru yang ada agar lebih siap menangani anak-anak istimewa," katanya.
Terkait sekolah pilot project yang akan menerapkan deep learning, Putri menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
Sumber: