Pemkot Surabaya Keluarkan SE Antisipasi DBD di Musim Hujan

Pemkot Surabaya Keluarkan SE Antisipasi DBD di Musim Hujan

Jumantik Surabaya memeriksa jentik-jentik nyamuk di kamar mandi warga.-Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 400.7.9.2/2713/436.7.2/2005  untuk mengantisipasi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) selama musim hujan. 

BACA JUGA:Cegah Kasus Chikungunya dan DBD, Pemkot Surabaya Gandeng ITD Unair hingga BBTKLPP

SE ini mengimbau masyarakat untuk aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus.


--

Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan bahwa berdasarkan prakiraan BMKG Jatim, Kota Surabaya masih memasuki puncak musim hujan hingga Februari 2025 dengan intensitas sedang. Hal ini meningkatkan risiko penyebaran DBD.  

BACA JUGA:Kader Surabaya Hebat RW XII Embong Kaliasin Sukses Cegah DBD

Oleh karena itu, Pemkot Surabaya mendorong kolaborasi berbagai pihak, mulai dari dinas terkait, kecamatan, kelurahan, Kader Surabaya Hebat (KSH), PKK, hingga tokoh masyarakat, untuk melakukan pencegahan secara efektif.

BACA JUGA:Surabaya Tingkatkan Kewaspadaan DBD, Diimbau Masyarakat Aktif PSN 3M Plus

“Kami harapkan masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan melakukan kerja bakti di rumah masing-masing dengan fokus meminimalisir tempat-tempat perindukan nyamuk aedes aegypti, seperti tempat penampungan air ataupun tempat yang disukai nyamuk untuk berkembang biak,” harap Eri.

BACA JUGA:Cegah DBD, KSH RW 13 Kebraon Indah Permai Blusukan ke Sekolah 

SE tersebut merinci langkah-langkah 3M Plus, yaitu Menguras dan menyikat tempat penampungan air minimal seminggu sekali, menutup rapat tempat penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.  

BACA JUGA:Kasus DBD di Surabaya Terus Meningkat, hingga April Tercatat 128 Kasus

Langkah Plus meliputi mengganti air vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, memperbaiki saluran dan talang yang rusak, menutup lubang pada potongan bambu atau pohon, menanam tanaman pengusir nyamuk (misalnya serai atau lavender), menggunakan kelambu saat tidur, memastikan pencahayaan dan ventilasi ruangan memadai, serta menaburkan bubuk pembunuh jentik (larvasida).

BACA JUGA:Dampak Transisi Perubahan Iklim, Pemkot Surabaya Imbau Masyarakat Waspada DBD 

Sumber: