Stok Gula di Jatim Menipis

Stok Gula di Jatim Menipis

Surabaya, Memorandum.co.id - Di tengah pandemi Covid-19, PT Perkebunan Nusantara (PTPN XI) mempercepat giling untuk memenuhi ketahanan pangan khususnya komoditas gula. Terlebih, awal tahun ini harga gula naik di atas Harga Eceran Tertinggi ( HET) dikarenakan stok gula kian menipis. Humas PTPN XI, Brilliant Johan Anugerah menjelaskan, dibandingkan tahun lalu produksi gula PTPN XI mampu berkisar 268 ribu ton. Tahun ini rendemen 7% saja. PT PTPN XI memastikan siap melaksanakan giling tahun 2020 produksi gula sebasar 300 ribu ton yang direncanakan akan dilaksanakan bulan Juni mendatang. "Walaupun target tahun masih rendah kami tetap optimis mampu mencapai target yang kami tetapkan," tegas Brilliant, Jumat (1/5/2020). Menurutnya, giling ditentukan oleh beberapa hal diantaranya kesiapan pabrik dan kesiapan bahan baku tebu, baik kualitas yakni masak dan kuantitas dari sisi jumlah. "Untuk itu kami sudah mengambil strategi agar tebu petani dapat terlayani tergiling seluruhnya, masing-masing pabrik gula saling support di kewilayahannya," ujarnya. Semantara dalam pelaksanaan produksi gula tahun ini, Brilliant menyebutkan, pihaknya telah melakukan sesuai protokol keamanan yang berlaku. "Tetap menjaga jarak (fisical distances), cek suhu tubuh, sering mencuci tangan dan wajib menggunakan masker," jelasnya. Selain target produksi gula, Brilliant menambahkan, pihaknya juga apresiasi pada insan pers sebagai mitra dengan memberikan masker dan handzanitizer. "Profesi pers dalam masa pandemi Covid 19 saat ini sangat rentan terkontaminasi, karena sering berinteraksi dengan banyak orang dalam hal ini narasumber berita. Untuk itu, kami peduli terhadap pers dengan harapan meminimalisasi insan pers dari penularan Virus Corona dalam menjalankan tugasnya," sambungnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, handsanitizer yang diberikan merupakan produksi dari unit usaha PTPN XI yakni PASA. Djatiroto Lumajang. pabrik alkohol dan spiritus tersebut memproduksi bio ethanol dengan memiliki kapasitas produksi sebesar 18.000 liter/hari dengan kualitas produk ethanol industrial grade 96%. Bahan baku dari bio ethanol tersebut adalah molasses produk samping produksi gula. Sementa untuk masker merupakan buatan dari UMKM mitra binaan PTPN XI di Surabaya. Pembuatannya memenuhi standar dan diawasi sehingga kualitasnya pun terjamin. "Hal ini termasuk dalam pemberdayaaan terutama aspek ekonomi para mitra khususnya dampak dari pandemi. Selain dari PTPN XI UMKM mitra binaan tersebut juga menerima pesanan masker dari instansi lainnya," pungkasnya. (day)

Sumber: