Polresta Banyuwangi Gelar Rakor Pencegahan PMK, Antisipasi Dampak pada Peternak dan Ekonomi Lokal

Polresta Banyuwangi bersama instansi terkait menggelar rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)-Rahmad Hidayat-
BANYUWANGI, MEMORANDUM.CO.ID - Polresta Banyuwangi bersama instansi terkait menggelar rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Rabu 5 Februari 2025 di Rupatama Polresta Banyuwangi.
BACA JUGA:Polresta Banyuwangi Gelar Rakor Pengamanan East Java Running Fest 2025 di Pantai Marina Boom
Rakor ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis dalam menanggulangi penyebaran PMK di wilayah Banyuwangi.
--
Hadir dalam rakor tersebut Wakapolresta Banyuwangi AKBP Teguh Priyo Wasono SIK, perwakilan TNI, dinas pertanian, Satpel Karantina Ketapang, serta perwakilan pasar hewan, dan kepala desa.
BACA JUGA:Polresta Banyuwangi Gelar Rakor Pengamanan Pengajian Gus Iqdam di Muncar
AKBP Teguh Priyo Wasono mengatakan, tren peningkatan kasus PMK yang berdampak langsung pada perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama untuk mengendalikan penyebarannya.
BACA JUGA:Rakor Darurat Kenakalan dan Kekerasan Remaja Digelar di Banyuwangi, Ini Langkah Penanganannya
"Dengan langkah Rakor bersama ini, sebagai upaya untuk merumuskan putusan dalam mengambil langkah penanganan PMK," ujarnya
Dalam laporannya, Kabagops Polresta Banyuwangi Kompol Idham Kholid mengungkapkan, bahwa saat ini terdapat 395 kasus PMK pada hewan ternak di Banyuwangi.
BACA JUGA:Polresta Banyuwangi Gelar Rakor Bersama Instansi Terkait Jelang Pesta Raya Indosiar
“Penyakit ini berdampak pada sektor peternakan dan berpotensi mempengaruhi harga daging, terutama menjelang Ramadan dan Idulfitri," beber Kompol Idham
Untuk mencegah penyebaran lebih luas, rakor menghasilkan beberapa rekomendasi strategis, di antaranya, pembentukan Satgas PMK di setiap kecamatan guna mempercepat penanganan kasus dan upaya peningkatan pengawasan lalu lintas ternak, terutama di pelabuhan dan perbatasan kabupaten seta kegiatan vaksinasi massal dengan 21.000 dosis vaksin yang akan didistribusikan mulai 11 Februari 2025.
Sumber: