Kalapas Baru Jember Tegas, Lapas Harus Bersih dari Narkoba dan Handphone

JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - RM. Kristyo Nugroho, Kalapas Kelas IIA JEMBER yang baru menjabat sepekan tidak ingin hanya menerima laporan dari bawahannya. Ia langsung bergerak cepat melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Ka KPLP, Kasi Giatja, Kasi Kamtib, dan jajaran Regu Pengamanan pada Sabtu 1 Februari 2025 malam.

Dua kamar hunian menjadi fokus penggeledahan. Dengan sigap, petugas memeriksa setiap sudut kamar dan barang-barang milik warga binaan. Kristyo juga menyempatkan diri memberikan pengarahan kepada warga binaan agar selalu menjaga perilaku dan mematuhi peraturan yang berlaku.

BACA JUGA:Kristyo Nugroho Resmi Jabat Kalapas Jember, Harapkan Dukungan Semua Pihak

Mini Kidi--

"Razia/penggeledahan ini adalah upaya deteksi dini untuk menjaga kondusifitas Lapas, sekaligus memberantas peredaran handphone dan narkoba," tegas Kristyo.

Ia juga memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan kegiatan intelijen, melakukan pemantauan dan deteksi dini terhadap aktivitas warga binaan yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.

Sebelum penggeledahan, seluruh warga binaan di kamar tersebut dikeluarkan untuk pemeriksaan badan. Kristyo kembali mengingatkan mereka untuk selalu menjaga perilaku dan menaati peraturan.

BACA JUGA:Warga Binaan Lapas Jember Menangkan Paslon Bupati dan Paslon Gubernur Petahana

Dari hasil razia, ditemukan beberapa benda yang tidak seharusnya berada di dalam kamar hunian. Benda-benda tersebut akan didata dan dimusnahkan.

Kristyo menegaskan komitmennya untuk memastikan Lapas Jember bebas dari narkoba dan handphone. Ia tidak ingin ada lagi anggapan bahwa Lapas Jember adalah "Las Vegas" tempat penggunaan narkoba di dalam lapas.

"Kami sebagai pejabat baru ingin memastikan setiap sudut ruangan Lapas Jember bebas dari peredaran narkoba dan penggunaan handphone," ujarnya.

BACA JUGA:Lapas Jember Bersih-bersih, Temukan Senjata Rakitan dan Korek Api

Melalui kegiatan ini, diharapkan Lapas Jember dapat menjadi tempat rehabilitasi yang lebih baik bagi warga binaan, serta meminimalisir potensi gangguan keamanan dan ketertiban. (edy)

Sumber: