Dukung PSBB, BI Tiadakan Penukaran Uang Baru
Surabaya, memorandum.co.id - Kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 mendapat dukungan Bank Indonesia. Sehingga Kantor Perwakilan Wilayah IV Bank Indonesia tidak melaksanakan layanan penukaran uang pecahan baru seperti tahun-tahun sebelumnya. Kepala Kantor Perwakilan Wilayah IV Bank Indonesia Difi A Johansyah menjelaskan, sejumlah kebijakan strategis untuk mencegah penyebaran corona terus dilakukan. Untuk itu, masyarakat harus mendukung langkah pemerintah, agar penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berjalan efektif. "Salah satu langkah strategis yang diambil pemerintah adalah dengan memberlakukan PSBB diberbagai kota seperti Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik," tutur Difi A Johansyah saat menggelar bincang bareng media lewat aplikasi rapat online, Selasa (28/4). Difi A. Johansyah berharap keputusan pemberlakuan PSBB oleh pemerintah diharapkan bisa memotong rantai penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat. "Masyarakat mendukung kebijakan itu." terang Difi. A Johansyah. Kepala Grup Sistem Pembayaran PUR Layanan dan Informasi Imam Subarkah mengatakan, tidak ada penukaran uang pecahan kecil pada Ramadan dan Lebaran secara khusus tahun ini, karena alasan keamanan dan perlindungan dari wabah Covid19, maka kegiatan layanan penukaran uang di kas luar kantor ditiadakan. "Namun masyarakat yang masih membutuhkan uang pecahan masih dapat melakukan penukaran di perbankan, BI sudah berkordinasi dengan perbankan titik-titik mana yang akan melayani," kata Imam. Sementara Kepala Divisi SP PUR Layanan dan Administrasi Abrar menambahkan, sebanyak 273 titik layanan penukaran uang di perbankan. "Perbankan ada pembatasan, masyarakat sebaiknya memanfaatkan nontunai. Jadi penukarannya hanya ada di bank, tidak ada penukaran di luar kantor." ujarnya. Dijelaskan, periode Ramadan dan Lebaran tahun lalu, BI Jatim menyiapkan uang pecahan baru senilai Rp 33,4 triliun dan membuka layanan penukaran uang di 17 rest area jalan tol, lapangan Makodam V Brawijaya, dan bekerjasama dengan 68 perbankan. "Dari jumlah itu terealisasi sebanyak Rp. 26-27 triliun," terangnya. (day/tyo)
Sumber: