Masyarakat Harus Patuh Agar PSBB Tak Diperpanjang
Surabaya, memorandum.co.id - Hari pertama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat pintu masuk Surabaya dari arah Sidoarjo, tepatnya daerah Bunderan Waru dipadati ribuan kendaraan. Tak pelak, terjadi keruwetan lalu lintas di daerah perbatasan tersebut. Ini dampak adanya petugas gabungan yang memeriksa identitas, kelengkapan kendaraan, dan surat tugas pengguna jalan. Jika pengendara tak punya keperluan penting diarahkan putar balik dan dilarang masuk Surabaya. Menanggapi ini, anggota DPRD Surabaya, Josiah Michael meminta masyarakat untuk mematuhi PSBB. "Ya, kita tahu kondisi ini memang tidak mengenakkan. Tapi demi kebaikan bersama dan agar PSBB ini sukses 14 hari dan tidak diperpanjang lagi. Lha ini butuh kepatuhan masyarakat," ujar dia ketika dikonfirmasi, Selasa (28/4). Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menegaskan, jika sampai PSBB diperpanjang akan menyusahkan semua lapisan masyarakat. Ini yang tidak diinginkan. Apa Surabaya kurang sosialisasi dan belum siap menerapkan PSBB? Josiah menyatakan, aturannya sudah jelas dan sosialisasi yang dilakukan Pemkot sudah bagus, baik lewat media atau terjun langsung ke pusat-pusat keramaian, seperti pasar. Meski begitu, dia tak mau menyalahkan masyarakat, sebab mereka keluar rumah juga untuk bekerja, mencari makan. Kecuali jika selama PSBB ini kebutuhan mereka ditanggung pemerintah. "Ini yang harus dipikirkan. Kalau lokal Surabaya sendiri saya yakin masyarakatnya akan saling bahu membahu. Tapi yang kita lihat tadi (di check point-red) kan dari luar Surabaya," ungkap dia. Harus diakui, selama ini banyak orang yang bekerja di Surabaya, tapi bertempat tinggal di Sidoarjo atau daerah lainnya. Sehingga ketika PSBB diterapkan, mereka harus melewati penjagaan, akhirnya terjadi kemacetan. "Seharusnya Pemkab Sidoarjo juga harus siap untuk warganya yang bekerja di Surabaya, supaya tidak semua beban ada di Surabaya," ungkap dia. Sementara itu, politisi muda PKB, Mahfudz menilai, sosialisasi PSBB yang dilakukan Pemkot Surabaya sudah bagus, tapi kurang masif. Sehingga banyak warga dari luar kota masuk Surabaya. "Memang efek dari check point ya seperti itu, terjadi kemacetan. Ya, mudah-mudahan hari kedua akan lebih lancar lagi," ujar anggota Komisi B DPRD Surabaya ini. (dhi)
Sumber: