Hotel dan Rumah Makan Sepi, PAD Surabaya Drop

Hotel dan Rumah Makan Sepi, PAD Surabaya Drop

Surabaya, memorandum.co.id - Pencapaian pendapatan asli daerah (PAD) Pemkot Surabaya pada 2019 mampu melebihi target yang dicanangkan. Semula ditargetkan Rp 8,73 triliun, namun terealisasi Rp 8,76 triliun. Berarti ada peningkatan Rp 300 miliar. Dengan adanya peningkatan tersebut, Pemkot Surabaya lebih percaya diri untuk meningkatkan PAD pada 2020 hingga mencapai Rp 9,08 triliun. PAD tahun lalu yang melampaui target karena ada inovasi digital dari layanan pembayaran pajak daerah. Selain itu, disertai gencarnya sosialisasi kepada masyarakat wajib pajak. Bahkan, PAD tahun lalu, 26 persen disumbang oleh pajak bumi dan bangunan (PBB), bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) 25 persen, dan sektor lain seperti hotel menyumbang Rp 296 miliar, restoran Rp 536 miliar. Pajak restoran lebih besar dari hotel karena memang objeknya semakin banyak dan berkembang di Surabaya. Hotel juga tumbuh hanya saja masih perlu didorong terus agar okupansinya meningkat. Tapi saat ini kondisinya berbalik 180 derajat. Merebaknya wabah virus corona dan diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar(PSBB) membuat rumah makan, restoran, depot, dan juga hotel jadi sepi. Yang jadi pertanyaan, apakah pemkot akan merivisi target perolehan PAD 2020 atau tetap yakin dengan target semula Rp 9,08 triliun akan terpenuhi? Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Baktiono mengatakan, dampak Covid -19 serta diberlakukannya PSBB akan memukul pajak dari sektor rumah makan dan hotel yang berujung dropnya PAD. "PAD Surabaya benar-benar akan berkurang banyak. Ya sekitar 50 persen. Pemasukan dari pajak hotel dan rumah makan, restoran, dan depot akan turun drastis, karena hampir tidak ada penghuni hotel dan rumah makan atau restoran tidak seramai sebelum Covid-19. PBB juga diprediksi berkurang pendapatannya," ujar dia. Meski demikian, politisi PDIP ini berharap masyarakat juga tetap membayar PBB. "Sebab pajak tersebut juga untuk membantu masyarakat yang tidak mampu yang akan diberi sembako oleh pemkot," ungkap dia. Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah (BPKPD Kota Surabaya, Yusron Sumartono ketika dikonfirmasi soal target PAD 2020 dikaitkan dengan kondisi pandemi Covid -19, belum memberikan jawaban. "Sebentar ya saya masih rapat," ujar dia, Senin (27/4) pukul 08.30. Ketika dikonfirmasi lagi pukul 11.00, Yusron juga belum memberikan jawaba. "Hari ini saya sibuk," ujar dia dikonfirmasi lewat WhatsApp (WA).(dhi)

Sumber: