Bentuk Karakter ABH Via Bengkel Jiwa Jember, dari Kandang Ayam hingga Masa Depan Cerah
Salah satu ABH yang ikuti Pembinaan di Bengkel Jiwa --
JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Dalam upaya memberikan kesempatan kedua bagi anak-anak yang berhadapan dengan hukum, seorang pemuda asal JEMBER, Agus Wahyu Permana menginisiasi berdirinya Yayasan Bengkel Jiwa pada tahun 2019. Lembaga nirlaba ini telah menjadi oase bagi para ABH, menawarkan program pembinaan yang komprehensif mulai dari pelatihan keterampilan hingga dukungan psikologis.
Bertempat di Lingkungan Sumberdandandang, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Bengkel Jiwa tidak hanya sekedar tempat penampungan, melainkan juga sebuah rumah bagi para ABH untuk belajar dan tumbuh. Salah satu program unggulannya adalah pelatihan beternak ayam dan mentok. Melalui kegiatan ini, para peserta tidak hanya diajarkan teknik beternak yang baik, tetapi juga nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan kemandirian.
BACA JUGA:Rumah Singgah ABH Griya Abhipraya di Jember Butuh Sentuhan Pemerintah dan Dermawan
"Kami ingin anak-anak setelah bebas memiliki keterampilan yang bisa mereka gunakan untuk masa depan. Selain beternak, kami juga mengajarkan mereka membuat mesin tetas. Ini bukan hanya sekadar keterampilan, tapi juga membuka peluang usaha," ungkap Agus Wahyu dengan semangat, Jum'at 3 Desember 2024.
Bagi para ABH yang putus sekolah, Bengkel Jiwa juga menyediakan program pendidikan non-formal. Tujuannya adalah memberikan akses pendidikan yang layak dan membuka peluang bagi mereka untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Selain pelatihan keterampilan, Bengkel Jiwa juga memberikan konseling dan dukungan psikologis bagi para peserta. Hal ini sangat penting untuk membantu mereka mengatasi trauma masa lalu dan membangun kembali kepercayaan diri.
BACA JUGA:ABH Bapas Jember Belajar Etika Memangkas Rambut
Kuswati, orang tua dari salah satu anak binaan, mengaku sangat bersyukur dengan adanya Bengkel Jiwa. "Anak saya dulu sempat tersandung masalah hukum. Tapi setelah mengikuti program di sini, dia berubah menjadi lebih baik. Dia lebih dewasa dan bertanggung jawab," ujarnya dengan penuh haru.
Keberhasilan Bengkel Jiwa dalam membina para ABH menjadikannya sebagai contoh yang baik bagi daerah lain. Agus berharap, semakin banyak lembaga serupa yang berdiri untuk memberikan perhatian dan dukungan bagi anak-anak yang membutuhkan. (edy)
Sumber: