BPBH FH Unej Pertahankan Akreditasi A, Jadi yang Terbaik di Tingkat Nasional

JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Memulai tahun 2025 dengan kabar gembira. Biro Pelayanan dan Bantuan Hukum (BPBH) Fakultas Hukum Universitas Jember (FH Unej) kembali meraih prestasi membanggakan. Berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-6.HN.04.03 tahun 2024, BPBH FH Unej resmi ditetapkan sebagai Organisasi Bantuan Hukum (OBH) Terakreditasi A untuk periode 2025-2027.

Prestasi ini merupakan pengakuan atas kualitas layanan dan dedikasi BPBH FH Unej dalam memberikan bantuan hukum kepada masyarakat. Akreditasi A merupakan peringkat tertinggi yang diberikan kepada OBH, menandakan bahwa BPBH FH Unej telah memenuhi standar yang sangat tinggi dalam hal pengelolaan, pelayanan, dan kontribusi terhadap akses keadilan.

BACA JUGA:Kolonel Inf Dr. La Ode Muhammad Nurdin Pimpin IADIA Fisip Unej, Siap Bawa Organisasi Lebih Berfaedah dan Maju

“Ini adalah capaian yang luar biasa dan membanggakan bagi seluruh civitas akademika FH Unej. Prestasi ini tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi seluruh tim BPBH, para advokat mitra, mahasiswa magang, serta dukungan dari pimpinan fakultas,” ujar Dekan FH Unej, Prof. Bayu Dwi Anggono. 

Selama empat tahun terakhir, BPBH FH Unej telah memberikan lebih dari 1.720 bantuan hukum gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. Layanan yang diberikan mencakup berbagai bidang hukum, mulai dari perdata, pidana, hingga keluarga. Selain memberikan bantuan hukum, BPBH FH Unej juga aktif dalam kegiatan advokasi dan penyuluhan hukum.

BACA JUGA:Mahasiswa Unej Ditemukan Tewas Misterius di Depan Gedung, Diduga Bunuh Diri Loncat dari Lantai 8

“Keberadaan BPBH FH Unej tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga bagi mahasiswa FH Unej. Mahasiswa yang terlibat dalam penanganan perkara mendapatkan kesempatan untuk mengasah keterampilan hukumnya dan mengembangkan kepedulian sosial,” tambah Prof. Bayu. 

Dengan mempertahankan akreditasi A, BPBH FH Unej semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu OBH terbaik di Indonesia, khususnya di kalangan perguruan tinggi di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). (edy)

Sumber: