Polda Jatim Siagakan 15.000 Personel Amankan Perayaan Malam Tahun Baru, Ini Pesan Kapolda
Kapolda Jatim Irjenpol Imam Sugianto memberikan pemaparan dalam rilis analisa dan evaluasi (anev) akhir tahun. -Faishal Danny-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Polda Jatim bersiap mengamankan malam pergantian tahun baru 2024-2025 dengan mengerahkan 15.000 personel. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi kerumunan dan gangguan keamanan yang dapat terjadi.
BACA JUGA:Ini Dia Daftar Perwira Polda Jatim yang Masuk Gerbong Mutasi Akhir Tahun 2024
Kapolda Jatim Irjenpol Imam Sugianto berharap, agar masyarakat merayakan malam pergantian tahun dengan cara sederhana dan menghindari kegiatan yang berlebihan.
"Masyarakat Jatim bisa berpartisipasi secara aktif, yang pertama dalam perayaan tahun baru agar lebih mengedepankan kesederhanaan yang wajar, menghindari kegiatan yang berlebihan, khususnya di luar, seperti pesta dan lain-lain," kata dia.
Imam juga berharap, seluruh elemen masyarakat untuk mendukung upaya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Jatim.
BACA JUGA:Gerbong Mutasi Bergulir, Kasatlantas Polrestabes Surabaya Jabat Kapolres Blitar
"Kami berharap seluruh lapisan masyarakat untuk lebih menghindari kegiatan yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas," tegas dia.
Sememtara itu, Dirlantas Polda Jatim Kombespol Komarudin menyampaikan, jika pihaknya telah melakukan upaya preventif dengan memasang imbauan di tempat-tempat hiburan malam seperti diskotek di Surabaya. Imbauan tersebut, berisi pesan keselamatan berlalu lintas.
Selain itu, pihaknya juga memberi imbauan bagi pengunjung agar menghindari konvoi dan penggunaan knalpot bising.
BACA JUGA:132 Pejabat Pemasyarakatan Dilantik, 5 dari Maluku Dapat Posisi Baru
"Kami tak segan memberikan tindakan tegas kepada siapa pun yang berpotensi mengancam keselamatan orang lain," tegas dia.
Polda Jatim juga melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat antar wilayah, terutama di Surabaya.
"Kita antisipasi pergerakan masyarakat dari luar Surabaya yang masuk ke Surabaya dan sebaliknya," ujar Komarudin.
Upaya lain, pihaknya juga akan melakukan pemantauan dan pendataan di titik-titik keramaian untuk menentukan jenis kegiatan, jumlah pengunjung, dan memperkuat rekayasa lalu lintas.
Sumber: