HUT Ke-25 DWP dan Hari Ibu di Lamongan, Keluarga Pondasi Pencegahan Stunting

HUT Ke-25 DWP dan Hari Ibu di Lamongan, Keluarga Pondasi Pencegahan Stunting

Peringatan hari ulang tahun darma wanita persatuan (DWP) ke- 25, dan hari ibu ke- 96, di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan.--

LAMONGAN, MEMORANDUM.CO.ID - Keluarga menjadi madrasah pertama dan utama pendidikan anak. Sebab, di dalam Keluarga berbagai masalah dapat diselesaikan khusunya bagi tumbuh kembang anak sebagai pencegahan stunting.

“Dengan keluarga bisa menyelesiakan semuanya, tidak hanya stunting tetapi lainnya yaitu menyiapkan generasi Indonesia emas 2045,” kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam peringatan hari ulang tahun darma wanita persatuan (DWP) ke-25, dan hari ibu ke- 96, di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan.

Peringatan puncak HUT DWP Kabupaten Lamongan dan peringatan hari ibu tahun 2024 dikemas unik dan menyentuh. Para ibu-ibu istri ASN menampilkan drama kolosal yang mengangkat tema stunting. 

BACA JUGA:Posyandu ILP di Lamongan Mitigasi Penyakit pada Perubahan Iklim

Drama tersebut menceritakan dampak pernikahan dini yang dapat berakibat pada ketahanan keluarga, ketahanan ekonomi, serta ketahanan mental dan sosial. Dikemas secara komedi, sosialisasi stunting dapat mencuri perhatian para undangan. 

“Tugas peran sebagi istri PNS atau ASN adalah untuk terus bisa mendampingi, mengiringi, mensupport, mendorong, mengingatkan, mengajak para ibu-ibu lainnya, bahwa keluaga menjadi penting seperti yang disampaikan di dalam drama tadi,” ujar Pak Yes.

Terlebih, Pak Yes menceritakan, akhir-akhir ini media sosial dipenuhi dengan viralnya tiga Agus. Dari ketiga kisah Agus, netizet menjuluki Agus gila harta, Agus gila tahta, dan Agus gila wanita. 

BACA JUGA:Dua Ratus Pokdakan Terima Bantuan Pupuk Non Subsidi dari Pemkab Lamongan

Tidak hanya itu, media sosial marak memberitakan pembunuhan yang dilakukan oleh seorang anak kepada orang tua dan saudaranya. Pak Yes berharap, dari berbagai peristiwa yang terjadi anggota DWP dapat menjadi pelopor mensosialisasikan ketahanan keluarga. 

“Anak mempunyai pemikiran tertentu, komunikasi keluarga menjadi penting untuk menyiapkan generasi Indonesia emas. Semoga ibu-ibu darma wanita mengambil hikmah untuk mendorong kehidupan lebih baik, sekaligus menyiapkan generasi Indonesia emas 2045,” ucap Pak Yes.

Sementara itu, Psikolog asal Gresik, Riza Wahyuni menambahkan, pengasuhan orang tua menjadi tolak ukur keamanan dan keselamatan anak. 

BACA JUGA:ANRI Nobatkan Kabupaten Lamongan Peringkat Lima Nasional dalam Pengawasan Kearsipan 2024

“Ibu-ibu tidak saya sarankan melihat tik-tok, karena ada tiga media sosial yang tidak safety yaitu tiktok, X, dan telegram. Di medsos itu banyak pelaku kejahatan, jangan segala sesuatu itu di upload semuanya karena itu dapat membahayakan keluarga,” ucapnya. 

Sehingga, Riza berpesan, anggota DWP yang merupakan istri kepala OPD maupun camat, dapat menguatkan perempuan Lamongan khususnya di desa, mendampingi dan mendorong perkonomian keluarga di desa, serta penguatan sosial bagi ibu-ibu. (pul)

Sumber: