Ribuan Anak di Tulungagung Tidak Sekolah

Ribuan Anak di Tulungagung Tidak Sekolah

Sekdakab Tulungagung, Tri Hariadi--

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Pemkab TULUNGAGUNG menggelar Rakor dan Advokasi Percepatan Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) bersama sejumlah stakeholder, Kamis 19 Desember 2024.

Bertempat di Ruang Prajamukti Pemkab Tulungagung, kegiatan ini melibatkan banyak pihak internal maupun eksternal, hingga Unicef.

Di hadapan tamu undangan, Sekdakab Tulungagung, Tri Hariadi mengatakan, rakor ini untuk menyamakan persepsi dalam penanganan (ATS) di Tulungagung.

BACA JUGA:Sejumlah Infrastruktur Rusak, Pemkab Tulungagung Upayakan Dana Bantuan Tidak Terduga dari Provinsi

"ATS itu penyebabnya banyak, ada yang memang masalah ekonomi, korban bullying, dan lainnya. Makanya ini kita kumpulkan bareng stakeholder lainnya, untuk merumuskan masalah ini, agar ketemu solusinya," ucap Tri Hariadi.

Tri Hariadi merinci, sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa pendidikan adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi penting bagi masa depan bangsa.

Selain itu, dalam Permendagri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM), menjelaskan bahwa salah satu hak-hak dasar yang harus diperoleh oleh setiap warga negara adalah hak mengenyam pendidikan. 

BACA JUGA:Hell 2 Man Series 3, Sport Tourism Ala Pemkab Tulungagung

Oleh sebab itu pihaknya terus mendorong peningkatan kualitas SDM. Di mana kinerjanya dapat dilihat dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tulungagung pada tahun 2024 sebesar 75,13, dan masuk kategori tinggi. 

"Salah satu komponen IPM yang menjadi tantangan bagi kita adalah pada komponen pendidikan, di mana indeks pendidikan Tulungagung mengalami stagnansi dari tahun ke tahun. Sementara itu, rata-rata lama sekolah penduduk Tulungagung berada pada angka 8,68 tahun atau hanya setara SMP kelas 8. Hal inilah yang perlu menjadi perhatian kita bersama, salah satunya dengan mencegah dan menangani anak-anak kita yang tidak sekolah," ujarnya.

Masih menurut Tri Hariadi, sesuai dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah anak tidak sekolah per 23 Oktober 2024 di Kabupaten Tulungagung sejumlah 6.279 anak.

BACA JUGA:Pemkab Tulungagung Beri Reward KSM dengan Kinerja Terbaik

Di antaranya anak Belum Pernah Bersekolah (BPB), di mana 64% nya berada pada jenjang SMP/Sederajat. 

"Dalam asta cita Bapak Presiden Prabowo, pembangunan SDM menjadi salah satu prioritas nasional pada RPJMN 2025-2029. Di mana untuk mencapai sasaran pendidikan berkualitas yang merata, pencegahan dan penanganan ATS menjadi salah satu kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut," urainya.

Sumber: