Pasar Kapasan Baru Antisipasi Musim Hujan, Rutin Cek Saluran

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pasar Kapasan Baru bersiap menghadapi musim hujan dengan melakukan normalisasi saluran melalui kerja bakti yang melibatkan tim pengelola pasar dan para pedagang.  Upaya ini juga dikoordinasikan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk memastikan saluran air tetap lancar dan mencegah penyumbatan.

Perbaikan ini meliputi pembersihan saluran air secara berkala dan perbaikan atap yang bocor.  Kerja sama antara pengelola pasar, pedagang, dan Pemkot Surabaya diharapkan dapat meminimalisir dampak buruk musim hujan terhadap aktivitas perdagangan di Pasar Kapasan Baru. 

Kendala utama pasar tradisional, termasuk Pasar Kapasan Baru, adalah kebocoran di sejumlah stan pedagang saat hujan.  Tim pengelola pasar langsung merespons setiap laporan kebocoran untuk melakukan perbaikan secepatnya.

BACA JUGA:Pasar Kapasan Surabaya Dongkrak Penjualan Lewat Program Senja Surya

"Meskipun banjir di lantai atas terkadang terjadi saat hujan deras, kami rutin melakukan pengecekan saluran untuk mencegah penyumbatan dan mengantisipasi kebocoran atap," jelas Kepala Pasar Kapasan Baru, Retno Hastuti, Selasa 3 Desember 2024.

Jika kendala dapat diatasi oleh petugas internal pasar, maka permasalahan akan ditangani sendiri. Namun, jika diperlukan bantuan, pengelola pasar akan meminta bantuan dari Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya. "Di  Pasar Kapasan Baru (baru dan lama) memiliki sekitar 1400 pedagang," ungkap Retno.

Pantauan Memorandum di lokasi menunjukkan beberapa kebocoran atap terjadi saat hujan, menyebabkan lantai basah.  Untuk mencegah kerusakan barang dagangan, beberapa pedagang terpaksa menutupi lantai dengan kardus.  Petugas pemeliharaan pasar juga terlihat aktif berpatroli untuk memeriksa saluran air dan mencegah genangan air di lantai.

BACA JUGA:Pasar Kapasan Baru Sepi Pembeli, Terdampak Tren Belanja Online 

Eddy, petugas keamanan Pasar Kapasan Baru, mengungkapkan bahwa lantai 3 selalu tergenang saat hujan deras.  Ia bersama timnya rutin memeriksa saluran air dari lantai 1 hingga lantai atas. 

"Saluran air di sini memang masih model lama dan berukuran kecil, sehingga saat hujan deras, air menggenang dan terjadi banjir, meskipun tidak berlangsung lama.  Air juga berasal dari kiriman lantai 4," ujar Eddy saat ditemui sedang melakukan pengecekan.(rio)

Sumber: