Buru Kasus Baru HIV/AIDS, Sosialisasi Intensif Sasar Kelompok Berisiko Tinggi

Buru Kasus Baru HIV/AIDS, Sosialisasi Intensif Sasar Kelompok Berisiko Tinggi

Data kasus HIV/AIDS di Surabaya. --

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Upaya pencegahan dan penanganan HIV/AIDS di SURABAYA terus digencarkan. Hanif Kurniawati, Direktur Program Yayasan Orbit SURABAYA, mengungkapkan bahwa sosialisasi mengenai bahaya HIV/AIDS dilakukan secara masif, terutama menyasar kelompok berisiko tinggi seperti pekerja seks komersial (PSK).

"Kami tidak hanya berhenti pada sosialisasi. Penemuan kasus baru menjadi kunci utama dalam upaya memutus rantai penularan HIV/AIDS," tegas Hanif kepada Memorandum, Senin 2 Desember 2014.

Sebagai informasi setiap Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia atau World AIDS Day. Yayasan Orbit Surabaya telah menjalankan berbagai program inovatif untuk mencapai tujuan tersebut. Selain memberikan edukasi tentang pencegahan HIV/AIDS, mereka juga aktif melakukan penjangkauan ke komunitas-komunitas yang rentan terpapar. 

BACA JUGA:Pakar Imunologi Soroti Lonjakan Kasus HIV Kalangan Muda di Surabaya, Perilaku Berisiko Jadi Penyebab Utama

"Dengan menemukan kasus baru, dapat memberikan pengobatan yang tepat dan mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut," tambah Hanif.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Surabaya, angka kasus HIV/AIDS di kota ini menunjukkan tren peningkatan, terutama pada kelompok usia produktif.

Bahkan data kasus HIV tahun 2024 sampai Juni saja sudah sebanyak 627. Berdasarkan kelompok umur usia 5-14 tahun terdapat 2 kasus HIV, usia 15-19 berjumlah 29 penderita, usia 20-24 tahun sebanyak 126, selanjutnya usia 25-49 sebanyak 413 kasus dan usia diatas 50 tahun sebanyak 57 kasus. 

BACA JUGA:243 Kasus HIV/AIDS dalam 10 Bulan, Anggota DPRD Surabaya Soroti Lonjakan Kasus HIV/AIDS di Kalangan Muda

Pihaknya menjelaskan salah satu upaya melakukan sosialisasi secara masif untuk mencegah penularan pada anak. Meskipun penularan dari ibu ke anak telah berhasil diatasi melalui program komprehensif yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya, namun kasus penularan melalui perilaku seksual pada anak dan remaja ini yang perlu cegah. 

"Sebenarnya yang menjadi sorotan saat ini justru di anak dan remaja yang tertular dari perilaku seksualnya," tambah Hanif.

Hanif menyampaikan bahwa upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kota Pahlawan terus ditingkatkan. 

BACA JUGA:Perkuat Penanganan HIV, Pemkot Surabaya Beri Akses Obat ARV Gratis di 64 Puskesmas dan Rumah Sakit

"Kerja sama yang solid antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat luas menjadi kunci dalam menekan angka kasus HIV/AIDS," tegas Hanif.

Melalui berbagai program dan kampanye, masyarakat, terutama generasi muda, diharapkan semakin sadar akan bahaya HIV/AIDS dan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. 

Sumber: