Sampah Surabaya Capai 1.800 Ton per Hari, Gunungan di Jalan Teuku Umar Dibersihkan

Sampah Surabaya Capai 1.800 Ton per Hari, Gunungan di Jalan Teuku Umar Dibersihkan

Sampah Menggunung di Jalan Teuku Umar.--

Dulu ada tempat sampah besar, namun tidak tahu kok tidak terlihat lagi. Untuk mencegah warga membuang sampah, pernah dipasang toilet portable. Hasilnya warga tidak membuang sampah di situ lagi. 

BACA JUGA:Atasi Masalah Sampah, Risma Bakal Perluas Kader PKK Ala Kota Surabaya ke Seluruh Jatim

"Namun kini toilet portable dan tempat sampah besar itu tidak ada lagi, sehingga dibuangi sampah lagi," pungkas Linggar. 

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Dedik Irianto mengatakan, pasti ada pembersihan secara terjadwal. "Iya pasti ada pembersihan hasil dari surabaya bergerak," kata Dedik.

Selain di Jalan Teuku Umar, pembersihan juga dilakukan di beberapa lokasi di Surabaya, di antaranya di  Jalan Pasar Kembang sisi barat bawahnya flyover menggunakan alat berat. 

BACA JUGA:Masyarakat Cuek, Tumpukan Sampah Sumbat Saluran Air di Tambak Mayor

Berbicara sampah di Surabaya, Dedik menjelaskan secara teori jumlah sampah yang diproduksi masyarakat Surabaya sebesar 1.800 per hari.

Angka itu didapat dari teori bahwa satu orang bisa memproduksi sampah 0,6 kg. Dengan jumlah masyarakat Surabaya yang berjumlah sekitar 3 juta, maka sampah yang diproduksi sampai 1.800 ton.

Angka itu didapat dari teori bahwa satu orang bisa memproduksi sampah 0,6 kg. Dengan jumlah masyarakat Surabaya yang berjumlah sekitar 3 juta, maka sampah yang diproduksi sampai 1.800 ton.

BACA JUGA:Pengelolahan Sampah, Pemkab Bogor Jadikan Malang Kota Percontohan

Namun begitu, angka itu bisa bertambah jika melihat persebaran penduduk saat siang hari yang bisa mencapai hampir 5 juta. Karena siang hari, Surabaya kedatangan penduduk kota atau kabupaten lain untuk bekerja.

“Hampir dua kali lipatnya. Secara logika, mereka yang datang ke Surabaya setiap hari juga memproduksi sampah,” Dedik kepada wartawan.

Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup terhadap masyarakat atas pembayaran retribusi masih dalam tahap melayani dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke TPA. Sedangkan pengambilan sampah dari rumah tinggal ke TPS, masih menggunakan peran masyarakat sendiri.

BACA JUGA:Sehari Terkumpul 1.500 Ton Sampah, 10 TPS 3R Kurangi Beban TPA Benowo

“Biasanya masyarakat swadaya, urunan menyewa tukang gledek, ngambil sampah di depan rumah mereka diangkut ke TPS,” kata Dedik.

Sumber: