Isi Kekosongan, PSSI Akan Tunjuk Plt Sekjen

Isi Kekosongan, PSSI Akan Tunjuk Plt Sekjen

Surabaya, Memorandum.co.id - Kekosongan jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI akan segera diselesaikan oleh anggota Komite Eksekutif PSSI dengan menunjuk pelaksana tugas (plt). Penunjukan itu sekaligus untuk mempersiapkan diri mencari pengganti pengganti Ratu Tisha Destria yang mengundurkan diri, beberapa waktu lalu. Anggota Exco PSSI Ahmad Riyadh mengakui, organisasinya akan segera menujuk pelaksana tugas (Plt) selama proses penunjukan Sekjen baru berlangsung. "Plt akan diputuskan dalam rapat Exco. Pelaksana tugas sekjen nanti berasal dari internal PSSI," ujar Ahmad Riyadh. Riyadh yang saat ini menjabat Ketua Umum Asprov PSSI Jatim menambahkan, untuk saat ini belum ada informasi yang pasti jadwal agenda rapat Exco PSSI untuk menyetujui pengunduran diri Ratu Tisha dan penujukan Sekjen PSSI baru tersebut. “Saya kira tidak lama lagu ada rapat itu. Karena kebutuhan Sekjen saat ini sangat mendesak,” tambah mantan Ketua Umum PSSI Sidoarjo tersebut. Menurut Riyadh, pelaksana tugas Sekjen PSSI nantinya akan menjalankan fungsi harian Sekjen PSSI yang ditnggalkan Ratu Tisha. Ia memperkirakan tugas plt tersebut akan berlangsung selama dua bulan sampai PSSI mendapat sekjen baru. "Sekitar dua bulan, setelah mencari sekjen baru. Akan tetapi, itu tidak bisa dipastikan ditengah situasi seperti ini. Untuk mencari sekjen baru kan perlu memanggil orang, wawancara, fit and proper test. Jadi butuh waktu," katanya. Terkait siapa yang ditunjuk sebagai Plt, Riyadh menegaskan nama-nama calon akan diusulkan oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Semua orang di internal PSSI termasuk anggota Exco berpeluang mengisi jabatan Plt Skejen PSSI. "Siapa pun bisa, kecuali ketua umum. Calon Plt sekjen bisa hanya satu atau dua orang. Salah satu kandidatnya mungkin anggota Exco Pak Yunus Nusi," ujar Riyadh. "Cuma nanti akan diputuskan dalam rapat. Yang paling penting, Plt sekjen harus memiliki pengalaman organisasi, minimal pernah jadi sekretaris umum atau pengurus asprov. Lalu, mesti sanggup dan bersedia menjadi plt karena waktunya bakal tersita ke sana. Artinya kalau bisa domisilinya juga di Jakarta," tutur Ahmad Riyadh. (ara/sr)

Sumber: