Biadab! Baby Sitter di Surabaya Cekoki Anak Asuh Majikan dengan Obat Keras
Ibu korban menunjukkan obat-obatan yang dicekokkan ke bayi oleh baby sitter--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Viral di media sosial (Medsos) Instagram video seorang ibu mengeluh jika anaknya dicekoki obat-obatan keras oleh seorang baby sitter. Wanita berinisial LK menyebut, anaknya yang masih berusia dua tahun itu, dicekoki obat Deksametason dan Pronicy oleh baby sitter berinsial NR.
Bukan sekali dua kali, NR sudah melakukan aksi biadab itu sejak setahun terakhir. Atas ulahnya itu, ibu korban mengaku, anaknya mengalami gangguan kesehatan hingga gangguan pada hormon pertumbuhannya.
Dalam unggahannya itu, LK menceritakan pertama kali mengetahui awal kejadian itu. Saat itu, LK menemukan obat berwarna oranye dan biru yang diberikan kepada sang anak. Ia juga menunjukkan obat biru berbentuk segi lima dan oranye lonjong.
BACA JUGA:Polisi Tilang Aksi Pemotor Ugal-ugalan yang Viral di Media Sosial
Obat-obatan itu, oleh LK, ditemukan di sebuah toples warna putih yang disimpan di laci lemari. "Ada yang tau ini obat apa? Ini tuh obat deksametason dan pronicy. Obat keras Buat kalangan dewasa. Apa jadinya kalau diminumkan ke baby," tulis LK dalam unggahanya.
"Ternyata disalahgunakan buat obat penggemuk dan penambah nafsu makan. Tapi ini pun dosis dewasa, bukan buat anak2," imbuh LK.
Obat-obatan itu, tentu berdampak buruk bagi kesehatan anaknya. Ia mengaku, sejak pertama kali anaknya mengonsumsi obat itu setahun lalu, hormon pertumbuhan sang anak terganggu. "Suster biadab yang ga punya hati nurani ini kasik ke anakku selama 1 tahun secara terus menerus obat steroid ini," ucap LK dalam unggahannya.
BACA JUGA:Viral! Aksi Heroik Anggota Polda Jatim Tangkap Pengedar Sabu Saat Family Time Bersama Anak Istri
Saat obat itu diberhentikan, pertumbuhan sang anak terganggu. Di hari kesembilan obat diberhentikan, semangat sang anak turun drastis dan tak mau makan minum. Sang anak langsung dibawa ke UGD karena drop hingga terpaksa harus diopname.
Saat di rumah sakit, dokter memaparkan jika anak LK tak memiliki hormon kortisol. Untuk mengatasi masalah itu, sang anak harus disuntikkan hormon itu. "Bayangin gara2 pemakaian obat deksa selama 1thn yg menekan andrenocorticotropic hormon anakku sehingga tdk bs menghasilkan hormon kortisol tersebut," ujar LK.
Tak terima dengan ulah pengasuh anaknya tersebut, LK pun melaporkan aksi biadab baby sitternya ke Ditreskrimum Polda Jawa Timur.
BACA JUGA:Setelah Satu Bulan Viral, Bernadya Kolaborasi dengan Adrian Khalif Rilis Asumsi
Dikonfirmasi terpisah, Dirreskrimum Polda Jatim Kombespol Farman membenarkan adanya kasus ini. Saat ini, pihaknya tengah melakukan penyidikan mendalam. "Betul (benar). Kami memeriksa 12 saksi untuk mendalami kasus ini," kata Farman.(fdn)
Sumber: